Jakarta (ANTARA) - Turnamen balap mobil listrik Formula E yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 2020, diproyeksi memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata di wilayah tersebut.

"Balapan Formula E akan berdampak baik untuk sektor pariwisata Jakarta, karena orang-orang akan datang ke sini," kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Ramly HI Muhammad di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Dispora DKI: Rute Formula E masih digodok

Ramly menjelaskan bahwa sektor pariwisata di Jakarta yang memiliki potensi besar untuk menarik minat penonton Formula E adalah kuliner dan bahari.

"Kita punya Kepulauan Seribu dengan destinasi laut yang bagus ditambah makanan-makanan lokal, seperti sukun. Ciri khas ini akan menarik minat penonton Formula E untuk berkunjung ke Jakarta," ujarnya.

Baca juga: DPRD DKI Jakarta sambut baik rencana tuan rumah Formula E

Lebih lanjut dia menyarankan pemerintah untuk segera menyiapkan berbagai sarana infrastruktur mengingat balapan ramah lingkungan itu akan diselenggarakan sebentar lagi.

"Angkutan transportasi ke sana lama, tiga kali dalam sehari. Pemberangkatan minimal tiap 10 menit agar orang-orang mudah untuk berwisata," ucap politisi Partai Golkar tersebut.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun Instagramnya, Minggu (14/7/2019), mengumumkan bahwa Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah penyelenggara turnamen Formula E tahun 2020.

Baca juga: Jakarta tuan rumah Formula E, pengamat: Tak serumit F1

Anies mengaku telah melakukan negosiasi dengan pimpinan lembaga penyelenggara Formula E Alexandro Agag dan Alberto Longo. Dia menyebutkan negoisasi itu membuahkan hasil.

Formula E merupakan ajang balapan mobil listrik (E-Prix) pertama di dunia. Turnamen ini ditujukan untuk memperkenalkan mobil listrik dan mengurangi emisi karbon melalui balapan serupa Formula 1 yang dilakukan di jalur jalanan dalam kota.

Baca juga: DPRD DKI: Jakarta buat terobosan jadi tuan rumah Formula E 2020

Mobil Formula E menggunakan listrik sebagai bahan bakar untuk balapan. Seri ini digagas pada tahun 2002, lalu kejuaraan perdana digelar Beijing pada 13 September 2014.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019