Tadi kami terlalu buru-buru mainnya. Selain itu, feeling kami juga masih belum terasa pas, sehingga lawan tidak gampang dimatikan
Jakarta (ANTARA) - Pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengakui permainannya di babak pertama turnamen bulu tangkis BliBli Indonesia Open 2019 saat melawan pasangan Inggris Marcus Ellis/Chris Langridge masih kurang maksimal.

“Soal pertandingan tadi, memang tidak mudah. Lawan bermain dengan cukup baik, sedangkan permainan kami masih kurang maksimal,” kata Ahsan usai pertandingan babak pertama di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, pasangan yang mendapat julukan the Daddies itu pun mengakui bahwa selama pertandingan berlangsung, keduanya hanya memikirkan cara agar terus mendapatkan poin-poin kemenangan.

“Penampilan kami tadi masih kurang maksimal. Kami hanya berpikir bagaimana caranya supaya bisa terus dapat poin. Tapi kami tetap berusaha sebaik mungkin,” ujar Ahsan.

Baca juga: Kalahkan non-unggulan China, Fajar/Rian melaju ke babak kedua

Sementara itu, Hendra mengakui dalam pertandingan tersebut, keduanya masih menyesuaikan dengan kondisi di lapangan dan permainannya juga terlalu terburu-buru, sehingga lawan tidak mudah untuk dikalahkan.

“Tadi kami terlalu buru-buru mainnya. Selain itu, feeling kami juga masih belum terasa pas, sehingga lawan tidak gampang dimatikan. Tapi di gim kedua, kami sudah bisa bermain lebih tenang dan lebih baik lagi,” tutur Hendra.

Pada babak pertama, terjadi reli panjang yang diwarnai dengan kejar mengejar poin antara Hendra/Ahsan dengan Ellis/Langridge. Akan tetapi, reli panjang itu berhasil diakhiri dengan kemenangan Hendra/Ahsan. The Daddies pun menang atas Ellis/Langridge dengan skor 28-26, 21-17.

Untuk lawan di babak kedua, the Daddies masih menunggu hasil pertandingan antara pasangan Jerman Mark Lamsfuss/Marvin Seidel dan pasangan Thailand Bodin Isara/Maneepong Jongjit.

Baca juga: Marcus/Kevin siapkan mental hadapi laga babak kedua

Baca juga: Tontowi/Winny akui makin kompak


Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019