Jakarta (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman berencana membangun venue kejuaraan Formula 1 Powerboat World Championship untuk mendorong sport tourism di wilayah Bangka Belitung.

"Ini selaras dengan segmen pasar turisme yang akan kita tarik ke Bangka Belitung karena kita ini mengembangkan wisata yang berbasis kelautan, karena ini olahraga air," ujar Erzaldi ditemui usai "Peluncuran Toboali City on Fire Season 4" di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu.

Erzaldi memahami bahwa F1 H2O merupakan olahraga yang belum cukup dikenal di Indonesia, namun sangat terkenal di belahan Eropa dan Timur Tengah.

"Peserta H2O kebanyakan raja-raja negeri arab, jadi kalau mereka datang ke sana (Bangka Beliung) sebagai peserta mereka juga sekaligus pebisnis, strategi yang merupakan basic-nya sport tourism," kata dia.

Saat ini, Erzaldi mengatakan, upaya menjadikan Bangka Belitung sebagai tempat kejuaraan F1 motorboat masih dalam tahap pembahasan draft MoU bersama tim Kementerian Pariwisata untuk menghitung dampak yang akan dihasilkan.

Langkah selanjutnya, menurut Erzaldi, akan ada pembelian lisensi untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab Bangka Belitung sebagai tuan rumah kejuaraan tersebut.

Setelah kesepakatan terjadi, pihak pemilik lisensi yang akan meninjau tempat yang akan menjadi lokasi berlangsungnya gelaran tersebut.

"Di Bangka Belitung Insha Allah danau ex-tambang, cukup besar. Butuh lokasi sekitar 2km panjangnya, lebarnya kurang lebih sekitar 1 km. Ini yang pertama di Asia Tenggara, Asia Pasific mungkin," ujar Erzaldi.

Namun, Erzaldi enggan menyebut investasi untuk pembangunan wilayah sport tourism tersebut.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung langkah Bangka Belitung untuk menyelenggarakan kejuaraan motorboat itu. Namun, dia berpesan agar benar-benar mengerti bisnis sport tourism.

"Sport event reutrn paling tinggi di media value, direct impact -nya tidak tinggi," ujar Arief.

Sebagai contoh dampak langsung sport tourism, Arief menyebut gelaran Moto GP yang akan diselenggarakan di Mandalika, Lombok, nantinya akan menarik sekitar 100 ribu orang, yang diperkirakan akan menghasilkan 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1 triliun.

Namun, dampak tidak langsung dari gelaran tersebut adalah media value, yang menurut Arief, dapat mencapai dua kali lipat dengan disiarkannya acara tersebut oleh 60 broadcaster ke 200 negara.

"Jadi nanti Bangka Belitung semakin banyak melakukan sport event, akan semakin terkenal, di situlah kita mempromosikan destinasi kita yang ada," kata Arief.

Baca juga: Ridwan Kamil : Jabar terbuka bagi "sport tourism"

Baca juga: Menpar sarankan Belitung kembangkan wisata olahraga


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019