Jakarta (ANTARA News) - Federasi Mounteneering Indonesia (FMI) mencanangkan pendakian tujuh puncak tertinggi di dunia untuk mencatatkan prestasi bangsa Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang memiliki pendaki tujuh gunung tertinggi di dunia. "Kita ingin bangsa Indonesia menjadi negara yang mempunyai pendaki tujuh gunung tertinggi dan menyejajarkan diri dengan bangsa lain yang telah maju dari sisi mounteneering," kata Ketua Umum FMI Jody Alexander Tirie didampingi pendaki utama Franky Kowass dan Pengembangan Destinasi Pariwisata Firmansyah Rahim di Balairung Sapta Pesong Gedung Depbudpar Jakarta, Rabu. Jody mengatakan, program yang diberi nama "Ekspedisi Indonesia Mendaki tujuh Puncak Tertinggi 2008 - 2009" atau "Indonesian 7 Summit Expedition 2008-2009" ini juga untuk memperingati 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional dan mendukung program Tahun Kunjungan Wisata Indonesia atau Visit Indonesia Year 2008. Dia mengatakan, Indonesia yang memiliki puncak Cartenz Pyramid di Papua dan negara yang memiliki rangkaian pegunungan dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia yaitu 240 gunung api (13 persen dari total gunung api di dunia), hingga saat ini belum pernah melakukan ekspedisi pendakian ke tujuh puncak tertinggi. Ketujuh puncak tertinggi itu yaitu Puncak Everest (8.850 meter di atas permukaan laut/mdpl) di Nepal/Tibet yang mewakili Benua Asia, Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina (Amerika Selatan), Gunung McKinley/Denali (6.194 mdpl) Alaska (Amerika Utara), Gunung Kilimanjaro (5.963 mdpl) Tanzania (Benua Afrika), Gunung Elbrus (5.642 mdpl) di Elisworth Range (Benua Antartika) dan Puncak Cartenz Pyramid (4.884) di Papua Indonesia (Benua Australasia/Oceania). Jody mengatakan, di kalangan pendaki gunung dunia, pencapaian tujuh puncak tertinggi dunia merupakan suatu prestasi besar dan impian, serta pengakuan terhadap profesionalisme di bidang mendaki gunung. Tim Ekspedisi FMI terdiri atas lima orang pendaki yaitu satu orang pendaki utama yaitu Franky Kowass yang harus menyelesaikan pendakian secara penuh, satu pendaki pendamping yang disertakan secara bergantian di setiap gunung dan tiga orang tim base camp untuk mengawasi pendakian, bisa berasal dari kalangan pendaki gunung atau wartawan. Jody mengatakan, ekspedisi akan dimulai dari akhir Maret 2008 hingga September 2009 atau butuh waktu 219 hari untuk mendaki tujuh gunung tertinggi dengan urutan pendakian mulai dari Gunung Kilimanjaro (17 hari pendakian), McKinley pada April-Mei (15 hari), Carstensz Pyarmid pada Juni 2008 (15 hari), Gunung Elbrus pada Juli-Agustus 2008 (14 hari), Gunung Vinson Massif pada November - Desember 2008 (21 hari), Aconcagua pada Januari - Februari 2009 (21hari) dan Everest melalui sisi utara pada Maret - Juni 2009 (68 hari). Untuk pendakian ke Puncak Everest, Tim Ekspedisi FMI akan mendaki dahulu ke Cho Oyu (8.201 mdpl) di pegunungan Himalaya pada Agustus - Oktober 2008 (41 hari) untuk penyesuaian terhadap ketinggian (aklimatisasi). Mengenai pendanaan, Jody mengatakan, ekspedisi ini akan membutuhkan dana sampai miliaran rupiah, akan tetapi dia menolak merincinya. "Biayanya sekitar sembilan digitlah," kata Jody singkat dan menambahkan pendanaan berasal dari berbagai pihak termasuk sponsor dan donatur. Ketika ditanya mengenai pemilihan Franky Kowass sebagai pendaki utama, Jody mengatakan, Franky mempunyai kemampuan dan terutama tekad yang kuat untuk bisa menjadi seven summiters selain dia merupakan anggota FMI. "Selain itu dia juga berprofesi sebagai pendaki gunung yaitu sebagai pemandu pendaki Carstensz Pyramid yang telah dia daki 15 kali," kata Jody. Franky Kowass mengatakan, dirinya ingin membuktikan bahwa dia bisa menjadi pendaki tujuh puncak tertinggi di dunia. Sejak dicetuskan pada 1976 hingga saat ini baru sekitar 150 orang pendaki puncak tertinggi di dunia dari 33 negara di seluruh dunia, enam merupakan negara Asia yaitu Jepang, Cina, Korea Selatan, Singapura, Kuwait dan India. Sementara itu, sesepuh pendaki gunung Indonesia yang juga pendiri Mapala UI, Herman O Lantang yakin Franky dapat mendaki tujuh puncak tertinggi di dunia itu. "Saya yakin Franky akan sukses karena saya melihat tekad yang kuat dari dia," kata Herman. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008