Wina (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Austria menegaskan, Kamis, bahwa mereka telah mendapat ultimatum dari Al-Qaeda cabang Afrika utara yang menuntut pembebasan tahanan-tahanan di Tunisia dan Aljazair dengan imbalan pembebasan dua wisatawan Austria yang diculik. Para penculik sudah menghubungi pemerintah Austria dan "membuat beberapa tuntutan politik," kata jurubicara kementerian luar negeri, Peter Launsky-Tieffenthal, kepada AFP. "Tetapi permintaan mereka tidak bisa dipenuhi Austria karena menyangkut pembebasan tahanan di Tunisia dan Aljazair," kata jurubicara tersebut. "Namun demikian, segala usaha dilakukan untuk menfasilitasi agar para sandera itu dapat pulang dengan aman ke Austria," kata Launsky-Tieffenthal. Ultimatum itu dimulai Kamis tengah malam hingga hari Minggu tengah malam, kata dia. Launsky-Tieffenthal mengemukakan hal tersebut untuk membenarkan laporan dari SITE Intelligence Group yang bermarkas di Washington, AS. Lembaga itu mengemukakan bahwa Al Qaeda cabang Afrika Utara memberi waktu tiga hari, dimulai pada hari Kamis tengah malam, kepada pemerintah Austria untuk memenuhi tuntutan mereka . Organisasi Al-Qaeda di Maghreb -- tunas Al-Qaeda di Aljazair -- mengatakan sudah menculik pasangan turis itu di Tunisia pada 22 Februari dan memperingatkan wisatawan Barat agar tidak datang. "Karenanya, negara Austria bertanggung jawab atas nyawa dua sandera itu jika batas waktu terlewati dan tuntutan kami tidak dipenuhi," kata organisasi tersebut dalam pernyataan kepada forum jihad, sebagaimana dikemukakan SITE. Pernyataan itu dan berita-berita pers Austria menyebutkan dua orang tersebut adalah Wolfgang Ebner, (51), dan Andrea Kloiber,(44). Ebner, seorang veteran pakar gurun, pada 18 Februari menelefon anak lelakinya, Bernhard Ebner, dari Tataouine di Tunisia tenggara, dan seharusnya kembali menelefon pada 25 Februari namun hingga kini hal itu tidak dilakukan. Keluarganya kemudian memberitahu pihak berwenang yang selanjutnya menyerahkan kasus tersebut ke Interpol. Pesan dari Organisasi Al-Qaeda di Maghreb terdiri dari enam foto Ebner dan seorang wanita yang mukanya dikaburkan, ungkap SITE. Pada hari Selasa, koran berbahasa Arab, Annahar, menyebutkan kedua orang Austria itu sudah dibawa oleh para penyandera ke Mali utara. "Para penculik sudah berhasil memasuki Sahel dengan menyeberangi Aljazair dan Libya untuk kembali ke markas mereka di Mali," tulis Annahar.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008