Supaya Kota Palu kembali Indah
Palu (ANTARA) - Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu Sulawesi Tengah menilai, pembangunan Tugu  Sambulu Gana Nol Kilometer yang menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kota Palu 2018 sebesar Rp2 miliar tidak perlu dipermasalahkan.

Anggota DPRD Palu dari Fraksi Gerindra Bernadet L Sallat di Palu, Jumat, mengatakan, jika Tugu Nol Kilometer memang perlu dibangun dan sah-sah saja diadakan, apalagi pascabencana banyak spot wisata di Palu yang hancur dan hilang.

"Supaya Kota Palu kembali Indah. Saat ini perlu pembangunan spot-spot wisata seperti Tugu Nol Kilometer agar masyarakat tidak terus-menerus berduka saat melihat bangunan-bangunan yang rusak dan hancur akibat bencana," ucapnya.

Ia berharap masyarakat tidak perlu lagi mempermasalahkan keberadaan tugu tersebut seperti diramaikan dalam media sosial.

 Ia mengajak warga agar turut membantu dan mendukung upaya pemerintah kota dalam membangun kembali Palu pascabencana.

"Tidak mungkin mau dibongkar itu Tugu Nol Kilometer. Anggaran pembangunannya sudah dibahas dan ditetapkan dalam APBD Perubahan 2018 sebelum bencana," katanya.

Sementara itu, anggota DPRD Palu dari Fraksi PKS Sucipto mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan pembangunan Tugu Nol Kilometer itu, sebab jauh-jauh hari sebelum terjadinya bencana 28 September 2018 lalu, anggaran pembangunan tugu itu telah ditetapkan.

"Sebelum bencana, anggaran pembangunan Tugu Nol Kilometer itu kan sudah disepakati dalam rapat badan anggaran yang membahas APBD 2019 antara Pemkot Palu dengan DPRD Palu," katanya.

Ia memastikan jika anggaran pembangunan tugu itu sama sekali tidak mengurangi anggaran Pemkot Palu untuk para pengungsi korban bencana yang sampai sekarang masih banyak tinggal di tenda-tenda pengungsian dan hunian sementara (huntara).

"Pengalihan anggaran itu tidak semudah yang dipikirkan masyarakat. Dana pembangunannya juga tidak seberapa sehingga tidak mengganggu dana Pemkot Palu untuk membantu korban bencana," ujarnya.

Ia juga menyatakan jika bantuan untuk pengungsi dan korban bencana di Palu bukan hanya tanggung jawab Pemkot Palu.

Terkait tugu tersebut ia mengaku tidak terlibat pembangunannya. "Tiba-tiba sudah dibangun. Biasanya kalau pembangunan tugu seperti itu harus disayembarakan. Ini tidak. Kemudian filosofi dari desain tugunya juga hanya dicocok-cocokkan," ujarnya.


Baca juga: Tujuh objek wisata Aceh masuk nominasi API 2019
Baca juga: Festival Titik Kulminasi digelar di tugu khatulistiwa Muaro Sasak

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019