Pontianak (ANTARA) - PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat terus mengembangkan sistem kelistrikan di Kalbar dan untuk mensukseskan itu juga mengedepankan sinergi dengan pemerintah daerah, contohnya saat ini untuk membangun Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tayan-Sandai.

“Sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2019-2028 kita akan membangun SUTT 150 kV Tayan – Sandai. Untuk mewujudkan hal tersebut, PLN UIP Kalbagbar melakukan berbagai upaya salah satunya dengan melaksanakan sinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar dan pemerintah kabupaten setempat,” ujar Senior Manager Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Kalbagbar, Efrizon di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa sinergi yang ada berkaitan untuk melancarkan proses pengadaan tanah yang merupakan bagian dari kegiatan sebelum masa konstruksi dimulai.

“ Sinergi berupa rapat koordinasi dengan berbagai bidang di pemerintahan provinsi dan daerah. Dengan sinergi harapan kita proses pengadaan tanah berjalan lancar,” papar dia.

Ia menjelaskan proyek transmisi ini dibangun dengan tujuan untuk meminimalisir biaya penyediaan energi listrik dengan mengirimkan listrik yang bersumber dari pembangkit yang lebih murah.

“Kemudian juga akan memiliki dampak positif dalam mengurangi gangguan dan pemadaman listrik yang muncul akibat cuaca buruk ataupun akibat perawatan rutin mesin pembangkit,” jelasnya.

Ia memaparkan  saat ini sistem kelistrikan di bagian Selatan Kalbar, yaitu Sistem Ketapang masih beroperasi secara isolated atau belum saling terhubung dengan sistem pembangkitan lainnya. Oleh sebab itu, SUTT sepanjang 160 km ini nantinya akan berfungsi untuk menghubungkan sistem kelistrikan tersebut ke Sistem Khatulistiwa.

“Untuk menghubungkan kedua sistem kelistrikan tersebut sedikitnya dibangun tower sebanyak 423 tower yang proses pembangunannya akan terbagi ke dalam 3 section. SUTT itu juga akan membutuhkan tanah tapak tower seluas kurang lebih 11,78 hektare,” papar dia.

Untuk menyediakan kebutuhan lahan dalam pembangunan tapak tower SUTT yang akan melintasi dua Kabupaten yaitu Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sanggau, 7 kecamatan, dan 22 desa.

“Oleh karena itu sangat dibutuhkan kerja sama intensif dengan pemerintah daerah setempat dan dukungan dari masyarakat agar proses pembangunan secara umum dan pengadaan tanah dapat berjalan lancar,” harap dia.

Sementara itu, Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Kalbar, Yohanes Budiman menyampaikan bahwa sinergi melalui pertemuan merupakan langkah awal untuk menyamakan persepsi antara institusi pemerintahan, masyarakat, dan juga PLN terhadap berbagai peraturan, manfaat, dan tujuan pembangunan proyek ketenagalistrikan.

“Pembangunan SUTT Tayan-Sandai ini termasuk salah satu proyek strategis nasional yang direncanakan oleh pemerintah berdasarkan Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional,” ujarnya.

Salah satu peserta rapat koordinasi, Camat Meliau, Raden Asmadi, menyebutkan bahwa pihaknya menyatakan dukungan dan menyambut baik rencana pembangunan. Pihaknya menambahkan bahwa sejauh ini mayoritas warga di daerah nya telah menyatakan setuju atas pembangunan transmisi tersebut.

“Kami berharap agar pembangunan ini dapat berjalan lancar sehingga jaminan pasokan listrik lebih terjaga,” jelas dia.

Pewarta: Dedi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019