Semua perbankan yang ada di dunia saat ini tentu mengalami 'disruption' akibat teknologi baru ini, sehingga memaksa sektor perbankan tradisional untuk mengevaluasi dan berinvestasi dalam inovasi digital
Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali menginginkan kalangan perbankan di daerah setempat dapat memperkuat inovasi digital agar mampu menghadapi tingginya ekspektasi konsumen di tengah era dengan lompatan teknologi informasi dan komunikasi.

"Semua perbankan yang ada di dunia saat ini tentu mengalami 'disruption' akibat teknologi baru ini, sehingga memaksa sektor perbankan tradisional untuk mengevaluasi dan berinvestasi dalam inovasi digital," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam Seminar Nasional bertajuk "Memperkokoh Lembaga Keuangan Bank dan Sumber Daya Manusia di Era Disruption Digital Ekonomi", di Denpasar, Jumat.

Perubahan tersebut diharapkan mampu mendobrak anggapan klasik bahwa perbankan adalah industri yang kaku karena terbentur sistem dan regulasi yang ketat.

"Terlebih, pangsa pasar saat ini sudah didominasi oleh generasi milenial, sehingga teknologi menjadi salah satu faktor mereka menentukan jasa maupun produk yang akan digunakan," ujarnya.

Untuk itu, kata Dewa Indra, pada era disrupsi ini, penting bagi perbankan untuk menyediakan berbagai layanan yang dapat berorientasi pada konsumen dan tentunya keamanan data konsumen.

Di samping itu, Dewa Indra menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali melalui visi "Nangun Sat Kerti Loka Bali" telah menargetkan Bali menjadi "smart island" melalui program pengembangan "smart government dan smart business" dengan tetap berlandaskan pada kearifan.

"Saya berharap pelaku usaha dapat berkontribusi dan berperan pada era digital ini yang tentunya juga memerlukan dukungan dari dunia pendidikan maupun akademisi," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Acara, Viraguna Bagoes Oka mengatakan acara seminar nasional yang digelar sehari tersebut bertujuan untuk membantu pemerintah dan dunia perbankan dalam mencari solusi menghadapi disrupsi ekonomi digital yang terus berkembang saat ini.

Forum alumni SMA 1 Denpasar (SMANSA) angkatan 69 bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Gedong Guna Dharma, yang juga dalam rangka memeriahkan HUT SMANSA dengan sengaja menyelenggarakan seminar tersebut.

Seminar menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Komisaris Utama Bank Mandiri Hartadi D Sarwono.

Baca juga: Istri pimpinan perbankan peragakan produk UMKM Bali

Baca juga: Kredit perbankan Bali mulai meningkat di atas tiga persen

Baca juga: Kredit bermasalah naik, OJK ingatkan bank-bank di Bali


 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019