Udah jarang lagi rumah kayak gini. Dulu, waktu saya masih kecil mah banyak
Jakarta (ANTARA) - Meski belum dibuka secara resmi, warga sudah memadati pergelaran Lebaran Betawi ke-12 di lapangan silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Jumat sore.

Para pengunjung datang secara berombongan bersama keluarga dan kawan-kawannya, sebagian berpasangan memasuki areal pergelaran Lebaran Betawi di Monas.

Deretan stan, termasuk dari lima wilayah kota dan satu kabupaten di DKI Jakarta juga sudah terisi, tetapi para pekerja masih terlihat menyempurnakannya.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta gelar Lebaran Betawi 2019

Beberapa sudah hampir rampung dan menjadi jujukan pengunjung, seperti Kabupaten Kepulauan Seribu yang menampilkan rumah tradisional Betawi dan miniatur perahu.

Salah satu pengunjung, Titin (62) mengaku tak sabar menunggu pergelaran Lebaran Betawi sehingga berombongan datang bersama kawan-kawannya.

"Pengen tahu aja kaya gimana. Mulainya baru malem katanya. Ya, mumpung sore bisa ke sini, ya, ke sini aja rame-rame," kata warga Depok itu.

Baca juga: Di balik manis tapai uli Lebaran khas Betawi

Sembari menunggu dibuka secara resmi, Titin memilih datang lebih awal agar bisa memiliki lebih banyak waktu berkeliling di stan-stan yang disediakan.

Sedikit berbeda, Ali (52), warga Kuningan, Jakarta, justru terkenang dengan miniatur rumah kebaya, rumah adat Betawi yang ada di beberapa stan.

"Udah jarang lagi rumah kayak gini. Dulu, waktu saya masih kecil mah banyak," kata warga asli Betawi yang mengajak serta istri dan cucu perempuannya itu.

Baca juga: Anies: Lebaran Betawi harus dikembangkan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menyelenggarakan Lebaran Betawi bekerja sama dengan Badan Musyawarah Betawi (Bamus Betawi).

Lebaran Betawi merupakan acara tahunan sebagai ajang silaturahmi antar warga Jakarta yang kental dengan nuansa Betawi setelah Lebaran Idul Fitri.

Gelaran Lebaran Betawi 2019 kali ini mengusung tema "Dengan Budaye Kite Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Indonesia" dan akan berlangsung selama tiga hari, mulai 19-21 Juli 2019.

Baca juga: Lebaran Betawi ajang menampilkan produk budaya

Hari pertama akan diisi dengan pembacaan doa hingga Shohibul Hikayat yang dijadwalkan mulai pukul 19.00 WIB. Lalu, pada hari kedua, akan dimulai dari pukul 08.00 WIB pagi yang dimeriahkan oleh sejumlah pertunjukan khas Betawi, seperti Tanjidor, Gambus, Marawis, Palang Pintu, Tarian Betawi, Atraksi Silat Betawi, Gambang Kromong, hingga Lenong.

Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah, dijadwalkan hadir pada gelaran hari kedua ini.

Sementara itu, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan akan hadir pada hari ketiga penyelenggaraan untuk mengikuti Prosesi Hantaran yang merupakan tradisi mengantarkan makanan dan minuman kepada yang dituakan.

Baca juga: Lebaran Betawi bernuansa Asian Games 2018

Dalam hal ini, Prosesi Hantaran dilakukan oleh para Walikota dan Bupati kepada Gubernur. Selain itu, Gubernur Anies juga akan memberikan penghargaan kepada dua ulama Betawi, dua seniman Betawi dan dua guru silat Betawi.

Gelaran hari ketiga ini turut dimeriahkan dengan acara puncak yaitu Sorendo-rendo Karnaval Budaya Nusantara oleh perwakilan dari lima wilayah Kota Administrasi dan 1 (satu) Kabupaten Kota Administrasi.

Sorendo-rendo merupakan parade defile dengan peserta berjumlah sekitar 2000 orang yang memakai baju adat khas Nusantara dengan berjalan kaki mulai dari Balai Kota Jakarta, berputar di Bundaran Air Mancur Arjuna Wiwaha, kemudian masuk ke Pintu Barat Daya Monas (Pintu Patung Thamrin).

Baca juga: Anies disambut atraksi palang pintu di Setu Babakan

Pada hari terakhirnya, Lebaran Betawi masih akan dimeriahkan dengan Tarian Garapan, Silat Kolosal, Samrah Betawi, Qosidah, dan Band Betawi.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019