"Bunga ini sebagai simbol Kota Madiun yang bersih dan indah. Maksud dari Kota Sejuta Bunga itu bunganya selalu terlihat di mana-mana. Begitu masuk Kota Madiun, di tiap titik itu selalu ada bunga," ujar Wali Kota Maidi di sela kegiatan tersebut kepada wartawan.
Maidi mengatakan tak hanya untuk mempercantik kondisi kota, taman-taman bunga tersebut nantinya dapat difungsikan sebagai destinasi wisata baru.
Wali kota berharap, dengan banyak bunga dan taman bunga bisa menarik masyarakat luar untuk datang ke Kota Madiun dan menikmati keindahannya. Seperti contohnya di Taman Lalu Lintas Bantaran.
Untuk semakin membuat nyaman pengunjung, Pemkot Madiun juga menyediakan gazebo yang dapat digunakan sebagai tempat santai dan beristirahat pengujung. Di lokasi taman tersebut, rencananya Pemkot Madiun akan menggelar kegiatan "Sunday Market" yang digelar setiap hari Minggu dengan melibatkan ratusan UMKM di wilayah setempat.
Adapun, Kota Sejuta Bunga merupakan salah satu program 99 hari kerja Wali Kota Madiun dan Wakil Wali Kota Madiun terpilih Maidi-Inda Raya.
Jenis bunga yang ditanam di antaranya tanaman bunga soka, bougenville, dan bunga kertas yang mudah perawatannya. Selain di taman, bunga-bunga tersebut juga ditanam di median jalan untuk mempercantik tampilan jalan Kota Madiun.
Tak hanya taman di area bantaran kali saja, lanjutnya, ke depan penanaman bunga juga akan dilakukan di lokasi-lokasi lain. Di antaranya di Embung Pilangbango dan taman di depan Kecamatan Taman.
"Ke depan, setiap kecamatan akan menjadi kota kedua. Jadi, masyarakat punya banyak pilihan untuk mendapatkan tempat rekreasi yang mudah dan murah." katanya.
Selain Wali Kota Maidi dan Wakil Wali Kota Inda Raya, kegiatan peluncuran dan sosialisasi Kota Sejuta Bunga tersebut juga diikuti oleh pejabat di lingkungan Pemkot Madiun, pimpinan DPRD, Forkompimda Kota Madiun, dan warga Kota Madiun yang antusias dengan ikon dan kegiatan tersebut.
Kegiatan peluncuran dan sosialisasi Kota Sejuta Bunga di Taman Lalu Lintas Bantaran Kota Madiun tersebut diprakarsai oleh Diskominfo dan Disperkim setempat.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
