Pekanbaru (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat Provinsi Riau menempati posisi teratas dalam jumlah titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sumatera.

BMKG dalam keterangannya yang diterima Antara di Pekanbaru, Sabtu menyatakan berdasarkan citra Satelit Terra dan Aqua pukul 16.00 WIB tercatat sebanyak 17 titik panas di Riau. Selain Riau, titik panas juga terdeteksi di Bangka Belitung 10 titik dan Lampung dua titik panas.

Sementara itu Staf Analis BMKG Sanya Gautami mengatakan 17 titik panas di Riau menyebar di tujuh kabupaten.

Baca juga: Satelit NOAA deteksi 12 titik api di Babel

"Titik panas terbanyak terdeteksi di Pelalawan enam titik dan Bengkalis empat titik," katanya.

Selanjutnya titik panas juga menyebar di Indragiri Hilir dua titik serta satu titik panas masing-masing menyebar di Kuantan Singingi, Siak, Kampar, dan Meranti. Dari 17 titik panas di Riau, BMKG menyatakan lima diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya Karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

"Satu titik api masing-masing berada di Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri Hilir," tuturnya.

Dalam dua pekan terakhir, belasan hingga puluhan titik panas dan titik-titik api bermunculan di Riau.

Baca juga: Hotspot di Kalimantan Selatan terpantau 10 titik

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan kebakaran melanda sejumlah daerah di Riau, seperti Pulau Rupat, Bengkalis yang hingga kini masih dalam tahap pendinginan.

Kebakaran juga melanda wilayah Rokan Hilir, Meranti dan Siak serta Pelalawan yang membuat tim Satgas Karhutla Riau harus terus berjibaku melakukan pemadaman.

Selain memaksimalkan penanggulangan, Satgas Karhutla juga terus giat melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar turut berperan aktif mencegah kebakaran.

Baca juga: Walhi Sumsel deteksi 280 titik api di lahan konsesi

Salah satu kegiatan patroli yang kini rutin dilakukan di wilayah Kampar, bersamaan dengan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 105 Kabupaten Kampar.

"Jangan ragu. Laporkan langsung kepada kami jika menemukan titik kebakaran dan melihat diduga pelaku pembakaran," kata Komandan Komando Distrik Militer 0313/KPR Letkol Inf Aidil Amin.

Aidil mengatakan saat ini ratusan prajurit TNI telah dikerahkan ke lokasi rawan kebakaran di wilayah Distrik Militer Kampar. Mereka ditugaskan untuk melakukan penanggulangan dan fokus pada pencegahan kebakaran lahan di wilayah rawan.

Baca juga: 705 titik api ditemukan di lahan gambut Riau

"Peran aktif masyarakat akan sangat membantu dalam menanggulangi Karhutla di wilayah kita," ujarnya.

Hingga awal Juli 2019 ini, BPBD Riau mencatat lebih dari 3.300 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami Karhutla dengan luas mencapai 1.435 hektare. Selain Bengkalis, kebakaran turut melanda wilayah Rohil dengan luas kebakaran mencapai 606,25 hektare.

Selanjutnya Siak 366 hektare, Dumai 269,75 hektare dan Meranti 232,7 hektare. Kemudian, di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 120 hektare, Pelalawan 95 hektare, Indragiri Hulu (Inhu) 71,5 hektare, Kampar 64,9 hektare dan Kuansing lima hektare.

Akan tetapi angka yang dirilis BPBD Riau itu berpotensi lebih besar setelah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan luas kebakaran di Riau sepanjang 2019 ini mencapai lebih dari 27.000 hektare lebih.

Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019