Jakarta (ANTARA) - Sutradara Joko Anwar mengaku menetapkan pantangan kepada para pemain "Gundala" untuk menonton film lain sebagai referensi saat produksi berlangsung.

"Saya ingin film diciptakan barengan sama kru, pemain. (Film) dibentuk dari pemikiran kita, bukan referensi," ujar Joko dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu.

Pria asal Medan itu juga meminta Abimana Aryasatya, Tara Basro, Ario Bayu, Rio Dewanto, maupun Cecep Arif untuk tidak melihat film-film lain ketika proses syuting "Gundala".

Joko mengaku hanya berpegang pada komik dan catatan Harya Suraminata atau akrab disapa Hasmi, sebagai pencipta karakter Gundala pada 1969 dalam komik edisi pertama “Gundala Putera Petir”.

Baca juga: Film "Gundala" syuting di 70 lokasi

"Referensi dari komik dan catatan Pak Hasmi, salah satunya (menjadi) background Sancaka," katanya.

"Gundala" berkisah tentang Sancaka yang telah hidup di jalanan sejak orang tuanya meninggalkannya. Dia menjalani kehidupan yang berat dan tetap bertahan dengan memikirkan keselamatannya.

Ketika keadaan kota semakin buruk dan ketidakadilan berkecamuk di seluruh negara, Sancaka harus memutuskan apakah terus hidup menjaga dirinya sendiri atau bangkit menjadi pahlawan untuk mereka yang tertindas.

Film Gundala dijadwalkan tayang di bioskop-bioskop Tanah Air pada 29 Agustus 2019.

Baca juga: "Gundala" janjikan karakter kejutan

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019