Ada hal yang nanti coba kita cek mengenai adanya perlakuan khusus, yang didapatkan oleh negara-negara lain. Kita inginkan itu dan juga ingin tahu apa persyaratan-persyaratannya.
Shanghai, China (ANTARA) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menggelar pertemuan dengan para pengusaha Indonesia di China yang tergabung dalam Indonesia Chamber of Commerce (Inacham) guna melerai berbagai hambatan ekspor produk Indonesia ke China.

“Inacham ini kumpulan para pengusaha yang memang sangat aktif. Tadi, kita lakukan dialog, karena intinya adalah bagaimana kita meningkatkan kuantitas ekspor kita ke sini atas beberapa produk yang saat ini juga sudah masuk,” kata Mendag di Shanghai, Sabtu (20/7) malam.

Dalam hal ini, Mendag ingin menerima masukan langsung dari para pengusaha terkait tantangan bisnis yang mereka alami di negeri tirai bambu.

Salah satunya adalah mengenai pembelian bahan baku dengan harga lebih murah di Indonesia, yang dilakukan pedagang asal China.

“Sebetulnya ini mereka datang ke Indonesia dan membeli bahan baku langsung di sana, misalnya rumput laut, kemudian di bawa ke sini. Itu tidak masuk ekspor dalam jumlah besar,” ungkap Enggar.

Kendati demikian, Mendag berharap agar para pengusaha Indonesia di China mau menampung ekspor bahan baku dari Indonesia yang memang memiliki kapasitas berlebih untuk memenuhi pasar internasional.
Baca juga: Pengusaha apresiasi upaya atasi persoalan ekspor sarang walet ke China

Selain itu, Mendag juga menerima masukan terkait produk perikanan, khususnya kepiting, yang ekspornya dari Indonesia ke China semakin menurun.

“Kebijakan yang diambil Menteri Kelautan dan Perikanan Ibu Susi Pudjiastuti saya sampaikan tujuannya baik, untuk kelestarian. Tapi itu berdampak pada ekspor. Saya akan berkoordinasi dan menyampaikan hal ini pada beliau,” kata Enggar.

Dalam hal ini, Mendag berupaya untuk menindak lanjuti hambatan yang dialami para pengusaha dengan berbagai cara, salah satunya menggelar pertemuan dengan Minister of General Administration of Custom China (GACC) Ni Yuefeng.

Selain itu, Mendag juga akan meminta pertemuan bilateral dengan pemerintah China disela pertemuan menteri-menteri pada Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di Beijing pada 1-3 Agustus 2019.

“Ada hal yang nanti coba kita cek mengenai adanya perlakuan khusus, yang didapatkan oleh negara-negara lain. Kita inginkan itu dan juga ingin tahu apa persyaratan-persyaratannya,” ujar Enggar.
Baca juga: Pengamat nilai ekspor tiga komoditas ke China langkah tepat

Diketahui, total perdagangan Indonesia-China periode 2018 tercatat sebesar 72,67 miliar dolar AS atau naik 23,48 persen dari total perdagangan 2017 yang sebesar 58,84 miliar dolar AS.

Adapun total perdagangan Indonesia-China pada periode Januari-April 2019 telah mencapai 22,4 miliar dolar AS.

Baca juga: Pengamat: Peningkatan ekspor ke China atasi defisit neraca perdagangan

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019