Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengkampanyekan tolak plastik sekali pakai dengan berjalan kaki dan naik sepeda dari Bundaran HI menuju Taman Aspirasi Monumen Nasional, Minggu.

Di sela-sela aktivitasnya Menteri Susi menyempatkan diri untuk menyapa warga yang hadir di kegiatan hari tanpa kendaraan atau CFD untuk berswafoto ataupun melayani foto bersama.

Ia juga berorasi mengajak warga di CFD untuk mengikutinya mengkampanyekan tolak plastik sekali pakai, karena merusak lingkungan dan ekosistem laut.

"Ayo semua ikut pawai bersama saya, kita kampanyekan tolak plastik sekali pakai," ajak Menteri.

Baca juga: Kampanye tolak plastik sekali pakai disuarakan 49 elemen masyarakat

Baca juga: Kaka : Jakarta harus jadi "trendsetter" tolak plastik

Baca juga: Susi kampanye pelarangan plastik sekali pakai di institusi pemerintah


Dalam aksinya itu Menteri Susi mengajak serta dua anaknya dan empat cucunya untuk ikut dalam pawai bebas plastik yang mengkampanyekan tolak penggunaan plastik sekali pakai.

Gerak langkah Menteri Susi terbilang cepat, berkali-kali para peserta pawai ketinggal jauh di belakang dan pemilik Susi Air tersebut harus menyesuaikan lagi langkahnya agar bisa jalan bersama dengan peserta menuju Monas.

Setelah puas berjalan kaki dari Bundaran HI menuju Halte Sarinah, Menteri Susi melanjutkan perjalanan dengan sepeda sampai Taman Aspirasi Monas.

Berkali-kali ia harus menghentikan laju sepedanya, melayani warga yang datang menghampir serta menunggu peserta pawai yang berjalan lambat di belakangnya.

Perjalanan ini menempuh rute sejauh empat kilo meter. Ikut pula dalam aksi ini personel grup band Slank, Kaka dan Ridho, serta Navicula grup band dari Bali.

Dalam pidatonya Menteri Susi lagi-lagi mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dengan cara tidak minum pakai sedotan, menggantinya dengan sedotan bambu atau 'stainless', dan membawa tas belanja.

"Siapa yang buang sampah plastik ke laut kita tenggelamkan. Yang namanya anak bangsa yang mencintai masa depannya, mencintai lautnya," kata Susi.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019