Jakarta (ANTARA) - KBRI Washington DC dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) berupaya melipatgandakan perdagangan dan investasi di bidang tekstil dan produk tekstil antara Indonesia dan Amerika Serikat dengan menyelenggarakan “Roundtable Meeting on Building Synergy of Textile and Cotton Sectors” di gedung KBRI pada 19 Juli 2019.

Pertemuan tersebut dihadiri wakil dari Kantor United States Trade Representative (USTR), Department of Agriculture, Department of State, Department of Commerce, dan wakil-wakil asosiasi garmen, fesyen dan kapas AS.

Duta Besar RI untuk AS Mahendra Siregar menyambut baik pertemuan ini sebagai langkah nyata meningkatkan hubungan dagang dua arah Indonesia dan AS.

Dalam keterangan tertulis KBRI Washington DC, Senin, disebutkan ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia ke AS tahun 2018 yang mencapai 4,5 miliar dolar AS akan terus tumbuh di tengah dinamika perdagangan global saat ini.

Untuk itu diperlukan peta jalan (roadmap) yang secara jelas mencerminkan keuntungan kedua negara.

Sependapat dengan Dubes Mahendra, Asisten USTR untuk Urusan Tekstil Bill Jackson mengungkapkan pandangan positif dan harapan besarnya terhadap perdagangan kapas, tekstil, dan garmen sebagai pendorong pertumbuhan perdagangan dua arah kedua negara.

Harapan tersebut disambut dengan antusiasme dan komitmen oleh Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Harian API Anne Patricia Sutanto, untuk secara intensif menggali dan menindaklanjuti peluang-peluang yang ada.

“Saya melihat masih banyak peluang yang dapat dimanfaatkan apabila melihat potensi masing-masing”, ujar Anne.

“Untuk itu, upaya-upaya konkret dan saling-menguntungkan untuk terus menggali peluang dengan langsung melibatkan sektor usaha kedua negara yang bergerak di bidang ini perlu terus didukung”, ia melanjutkan.

Sementara itu, Direktur Asosiasi Kapas AS Vaughn Jordan mengatakan momentum dan prospek positif sektor tekstil dan kapas perlu dimanfaatkan secara lebih strategis dan jangka panjang.

“Kunjungan API ke empat negara bagian produsen kapas di AS dan serangkaian pertemuan dengan pembeli utama tekstil dan garmen Indonesia merupakan langkah-langkah strategik yang saling menguntungkan” tutur Vaughn.

Para peserta optimis bahwa pertemuan itu telah berlangsung baik dan optimistis bahwa pendekatan perdagangan yang bebas, adil, dan resiprokal bagi kedua negara yang memiliki potensi ekspor dan pasar dalam negeri yang besar itu merupakan peta jalan yang tepat dalam melipatgandakan perdagangan dan investasi.
 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019