Kita menargetkan penyaluran untuk 3.000 aparatur sipil negara dengan masing-masing nilai plafon Rp100 juta
Jakarta (ANTARA) - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menargetkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) pascabencana untuk 3.000 aparatur sipil negara (ASN) yang terdampak bencana alam di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP), kita menargetkan penyaluran (KPR pascabencana) untuk 3.000 aparatur sipil negara dengan masing-masing nilai plafon Rp100 juta," ujar Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo di Jakarta, Senin.

Selain itu, Heliantopo juga menambahkan bahwa penyaluran KPR pascabencana tersebut tergantung pada penyerapan oleh bank di NTB, mengingat posisi SMF yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder sehingga tidak bisa menyalurkan langsung kredit tersebut.

SMF telah merealisasikan penyaluran KPR iB pascabencana di Lombok Nusa Tenggara Barat pada 28 Februari 2019. Realisasi tersebut dilakukan secara simbolis melalui penandatanganan oleh para penerima manfaat yakni ASN, yang disaksikan oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, Direktur SMF Heliantopo dan Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo.

Produk KPR iB SMF pascabencana adalah program kepemilikan rumah dengan tujuan untuk mendukung program pemerintah terkait pemulihan pemukiman yang terdampak akibat bencana.
 

Melalui fasilitas pembiayaan ini, diharapkan pembangunan kembali atau perbaikan rumah yang rusak di daerah terdampak bencana alam akan segera terealisasi. Produk ini diluncurkan oleh SMF pada akhir Januari 2019 dengan menggandeng Bank NTB Syariah sebagai bank penyalur KPR. Sebagai langkah awal, produk pembiayaan ini disediakan SMF bagi 3.000 ASN, dengan skema khusus.

Selain membantu pemulihan pemukiman, program KPR iB SMF pascabencana ini juga diharapkan dapat memberikan efek domino pada pemulihan aktifitas ekonomi masyarakat di area terdampak. Dengan adanya pembangunan kembali atau renovasi rumah yang rusak, diharapkan akan dapat menyerap tenaga kerja sehingga menjadi sumber penghasilan baru bagi warga.

Saat ini SMF tengah melakukan penjajakan melalui sosialisasi kepada kawasan Kabupaten Lombok Utara (KLU) dengan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selain itu, rencananya SMF dan BPBD tingkat provinsi akan kerja sama lebih lanjut dalam hal monitoring dan evaluasi serta percepatan pencairan penyaluran KPR iB.

KPR pascabencana merupakan salah satu inisiatif strategis perseroan pada tahun 2019. Program itu dimaksudkan untuk merealisasikan KPR pascabencana bagi masyarakat di daerah yang terdampak bencana alam.

SMF merupakan BUMN yang didirikan 2005 di bawah Kementerian Keuangan, yang mengemban tugas sebagai special mission vehicle (SMV) untuk mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan. SMF memiliki kontribusi penting dalam menyediakan dana menengah panjang bagi pembiayaan perumahan melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan.

Tahun ini SMF tengah fokus bergiat dalam pengembangan bisnis melalui sinergi dengan program yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Adapun sasaran strategis dalam fokus tersebut yaitu penguatan peran SMF sebagai SMV dan instrumen fiskal pemerintah, dan penguatan, pengembangan serta implementasi model bisnis SMF.

Baca juga: SMF salurkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan Rp1,87 triliun
Baca juga: SMF akan implementasikan KPR berbasis komunitas
Baca juga: Kemenpar-PT SMF sepakat bangun homestay di 10 destinasi pariwisata

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019