Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengintensifkan komunikasi dengan sejumlah universitas di Indonesia untuk beasiswa atlet berprestasi.

"Program beasiswa bagi atlet selama ini sifatnya parsial, kami fasilitasi dengan universitas tertentu atau Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), tapi belum ada yang terformal secara masif," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Senin.

Menurut dia, salah satu perguruan tinggi yang sudah didatangi adalah Universitas Negeri Diponogoro di Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Gatot, sejumlah perguruan tinggi memiliki kebijakan yang beragam prihal kualifikasi atlet yang berhak atas beasiswa pemerintah.

"Rektor Undip mengatakan bahwa atlet tidak harus dari peraih mendali di internasional, peraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) pun kami tampung. Setiap universitas, policy-nya berbeda-beda," kata Gatot menjelaskan hasil pertemuan dengan Undip baru-baru ini.

Namun Gatot belum bisa memberikan rincian jumlah atlet nasional yang telah terfasilitasi beasiswa.

"Ada beberapa yang terjaring. Saya lupa datanya," katanya.

Program beasiswa atlet berbeda dengan beasiswa kepemudaan yang resmi dihentikan sejak Januari 2019 bagi masyarakat umum karena dianggap bertentangan dengan aturan duplikasi anggaran pemerintah, di antaranya dengan Beasiswa Bidik Misi dan beasiswa LPDP.

Baca juga: Tahun ini tak ada beasiswa kepemudaan

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019