Banjarmasin (ANTARA) - Penyalahgunaan narkoba sudah merambah banyak kalangan dan latar belakang profesi, baik tua maupun muda bisa terjerat oleh virus candunya. Bahkan anak usia pelajar pun jadi korban dibuatnya.

Santer beredar informasi di tengah masyarakat kota Banjarmasin, jika narkotika jenis sabu tersedia dalam paket hemat yang menyasar pelajar. Untuk itu, orang tua diharapkan waspada dan lebih meningkatkan lagi pengawasan terhadap anaknya.

Berdasarkan penelusuran Antara, paket hemat sabu dijual seharga Rp 50 ribu yang bisa habis digunakan hanya dalam beberapa kali isapan.

"Istilah pengguna itu beli sedotan saja. Biasanya menggunakan langsung di rumah pengedarnya, beberapa kali isapan habis. Kebanyakan yang beli pelajar setingkat SMP dan SMA," beber salah satu warga di kawasan Jalan 9 Oktober, Banjarmasin Selatan kepada Antara sembari meminta namanya disamarkan pada Selasa.

Sabu memang jadi narkotika paling dominan digunakan penyalahguna di Kota Banjarmasin dan Provinsi Kalimantan Selatan pada umumnya. Terbukti dari sejumlah temuan polisi, perkara sabu jadi yang terbanyak terungkap.

Seorang pengedar yang ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel beberapa waktu lalu pernah mengungkapkan jika paket kecil sabu kisaran berat kurang dari 0,5 gram yang dijualnya seharga Rp 300 ribu.

Faktanya, harga jual ratusan ribu tersebut tidak bisa dijangkau oleh kalangan usia pelajar yang sudah candu untuk mengonsumsi sabu. Alhasil, paket hemat Rp 50 ribu jadi laris manis diburu khususnya bagi mereka yang tak punya uang lebih untuk membeli paketan sabu dengan harga standar ratusan ribu rupiah.
Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Wisnu Widarto. (antara/foto/firman)


Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Wisnu Widarto mengakui, penyuluhan anti narkoba memang tengah gencar dilakukan pihaknya dengan menyasar kalangan pelajar.

"Karena mereka ini yang emosinya masih labil dan rentan terjerumus pergaulan negatif seperti coba-coba mengonsumsi narkoba," kata Wisnu.

Di samping upaya pencegahan melalui penyuluhan dan sebagainya, Wisnu juga memastikan penegakan hukum untuk menangkap para pengedar dan memutus jaringannya terus dilakukan.

"Tentu informasi masyarakat soal dugaan peredaran narkoba menyasar pelajar ini terus kami telusuri. Upaya untuk menjadikan pelajar sebagai sasaran peredaran narkoba patut diwaspadai bersama dan semua pihak dapat membantu polisi mengungkapnya," tandas Wisnu.

Baca juga: Berantas peredaran gelap narkoba, BNN apresiasi kinerja Polisi

Baca juga: BNNK Cilacap tetapkan seorang warga Jakarta tersangka kasus narkoba

Baca juga: BNN ungkap peredaran 38 kilogram sabu-sabu modus "ship to ship"


 

Pewarta: Firman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019