Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi Diana Ross yang menggelar konser di Jakarta, Minggu Malam (23/3) mengungkapkan penyesalan dan berharap mendapatkan maaf dari penonton Indonesia yang kecewa terhadap penampilannya. Pernyataan menyesal dan kecewa diungkapkan Diana kepada Peter Basuki, Pemimpin Buena Produktama sebagai promotor, setelah konser berakhir sekitar pukul 21.30 WIB. "Dia (Diana, red) bilang kecewa karena seharusnya masih ada dua lagu lagi sebagai kejutan di akhir konser yaitu lagu `If We Hold On` dan `When You Tell Me That You Love Me`," ujar Peter. Seperti diberitakan sebelumnya rasa kurang puas disampaikan sejumlah penonton dalam konser bertajuk "An Evening With Diana Ross" yang berlangsung di Ballroom Hotel The Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta. Kekecewaan itu karena konser yang berlangusung pukul 20.20 WIB itu tidak ada klimaksnya. Apalagi teriakan penonton "we want more" ketika Diana menghilang di balik panggung ternyata tidak mendapat tanggapan positif. Sang penyanyi legenda asal Amerika Serikat itu tetap tidak muncul kembali di atas panggung. Bahkan beberapa pemain band yang mengiringi penampilannya terlihat mulai mengemasi peralatan musik. Teriakan "Huuuuu" sempat diucapkan penonton atas kekecewaaannya. Hingga sekitar 10 menit mereka tetap bertahan di kursi masing-masing sambil terus berteriak dan bertepuk tangan. Namun penyanyi kelahiran 26 Maret 1944 itu benar-benar tidak kembali ke panggung. "Bingung, kaget, dan sekaligus kecewa dengan akhir konsernya yang kurang memuaskan. Saya pikir konsernya belum selesai, saya masih menunggu lagu `If We Hold On` dan `When You Tell Me That You Love Me` yang ternyata tidak dibawakan dalam konser itu," kata Riris, penonton. Peter mengatakan, Diana memahami kekecewaan penonton. Diana juga menggelar rapat internal di balik panggung bersama timnya. "Dia juga agak kecewa karena ada salah komunikasi dengan `Music Director`. Sebenarnya Diana masih akan tampil dengan dua lagu kejutan di akhir konser, tapi para pemain musiknya keburu turun panggung," ujar Peter menjelaskan. Secara keseluruhan terdapat 19 lagu yang dinyanyikan Diana. Sejak awal konser dia memilih lagu-lagu bertempo lambat yang membuat penonton terhanyut, nyaris tak ada reaksi bergoyang dan berjoget, serta tidak terlalu meriah. Diana Ross juga tidak banyak kata dan interaksi dengan penonton sepanjang konser. Tanggapan yang terkesan "dingin" ini sempat membuat Diana melontarkan pertanyaan. "Bagaimana suara saya terdengar di sana (diantara para penonton, red), apakah terlalu pelan atau sangat keras," teriaknya. Suasana sebenarnya mulai memanas dan sejumlah penonton mulai berdiri sambil bergoyang ketika Diana membawakan lagu "Ain`t No Mountain High" yang bertempo cepat. Setelah itu lagu "I Will Survive" semakin membuat penonton bersemangat untuk berjoget dan bertepuk tangan. Sayangnya setelah lagu itu berakhir, Diana berjalan ke belakang panggung, melambaikan tangan dengan cepat dan menghilang di balik panggung bernuansa hitam. Peter mengungkapkan, sejak proses gladi bersih konser, Minggu sore, sebenarnya suasana hati Diana sudah menurun. Selain karena sedang sakit gigi, Diana juga terlihat sedikit marah karena banyak orang yang menyaksikan dia menyanyi pada saat gladi bersih. "Ada banyak orang di dalam ruangan dan dia bersikeras tidak mau menyanyi. Rupanya konflik itu terus berkembang," ujar Peter menambahkan. Sebagai promotor yang sebelumnya sukses menghadirkan sejumlah musisi dan penyanyi kelas dunia, Peter menilai penampilan Diana kurang profesional. "Buat saya ini tidak profesional, saya juga sedikit marah. Tapi bagaimanapun juga saya sangat terkesan dengan penampilannya yang sangat enerjik menyanyi dalam usia yang tidak lagi muda," demikian ujarnya. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008