Penghargaan tersebut menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat mempunyai potensi besar yang menarik minat para investor guna memajukan perekonomian daerah.
Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meraih penghargaan Platinum Provinsi Besar kategori investasi dalam Indonesia Attractiveness Award (IAI) 2019 yang digagas oleh Tempo Media Group dan Frontier Consulting Group di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (23/7) malam.

Biro Humas Pemprov Jabar dalam siaran persnya di Bandung, Rabu, menyatakan penghargaan tersebut menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat mempunyai potensi besar yang menarik minat para investor guna memajukan perekonomian daerah.

Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa menyebutkan ada tiga langkah yang dilakukan Pemdaprov Jawa Barat guna menarik investor berinvestasi di Jawa Barat.

Pertama adalah meningkatkan pelayanan publik berkaitan dengan pelayanan di bidang perizinan.

"Kedua, secara bertahap meningkatkan infrastruktur. Dan Ketiga, meningkatkan pemasaran promosi dan melakukan interaksi dengan berbagai pihak, " ucapnya.

Menurut Iwa, keberhasilan Pemprov Jawa Barat menarik para investor tidak lepas dari kinerja dan kerja sama berbagai pihak. Dia pun menjamin, tujuan akhir dari investasi adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.

"Penghargaan ini menjadi pemicu untuk kita lebih keras lagi, lebih meningkatkan lagi kebersamaan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," tutur Iwa.

Iwa juga berharap penghargaan tersebut bisa memantik Pemprov Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Barat untuk terus berinovasi dan berkolaborasi guna mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin.

Dalam acara tersebut, Kota Bandung menyabet Gold Kota Besar Terbaik Sektor Pariwisata.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Eko Putro Sanjoyo mengatakan, dengan adanya penghargaan tersebut, banyak kepala daerah yang terpacu untuk terus memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

"Dan pada kesempatan ini, saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh kepala daerah, Gubernur dan para Bupati yang telah hampir lima tahun ini berhasil menggunakan dana desanya dengan baik. Sehingga, program Dana Desa ini dicontoh oleh 23 negara lain," ucapnya.

Baca juga: Investor Inggris, Spanyol tertarik garap monorel di Jawa Barat

Menurut Eko, Pemerintah Pusat mengeluarkan dana desa guna memperbaiki infrastruktur di seluruh daerah Indonesia.

"Ditandai hampir 50 persen dalam 4 tahun ini dari 572.000 per kapita per orang menjadi 804.000 per kapita sehingga, menurut laporan BPS, dalam dua tahun terakhir terjadi penurunan kemiskinan secara konsisten," katanya.

Direktur PT. Tempo Inti Media Toriq Hadad mengatakan, IAI sudah dimulai sejak 2015 dan bertujuan untuk mengapresiasi pembangunan desa sebagai pembangunan daerah yang berdampak pada pembangunan nasional.

Toriq pun berharap sejumlah penghargaan yang diberikan mampu mendorong dan semangat untuk memajukan pembangunan di seluruh daerah Indonesia.

Menurutnya, tidaklah mudah bagi Tempo Media Group dan Frontier Consulting Group menjaring para nominasi.

Berikut ini Metodologi IAI 2019 yang dilakukan dalam penjurian:
1. Menentukan klasifikasi Economic Power kabupaten/ kota/ Provinsi berdasarkan PDRB dan PAD.
2. Mengumpulkan data sekunder berdasarkan 4 dimensi : Investasi, Infrastruktur, Pariwisata dan Pelayanan publik.
3. Menentukan Top 2 di setiap dimensi untuk kabupaten/ kota/ Provinsi denga Economic Power Besar, dan menentukan Top 1 disetiap dimensi untuk kabupaten/ kota/ Provinsi denga Economic Power Sedang dan Kecil.
4. Kabupaten/ kota serta Provinsi yang lolos tahap 3 melakukan presentasi di depan dewan juri untuk membuktikan bahwa mereka layak mendapatkan predikat pemenang “Platinum” atau “Gold” dimasing-masing dimensi.
Baca juga: Kemenhub tawarkan investasi transportasi ke ASEAN dan Korea
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019