Padang (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Padang Asrinaldi menilai pertemuan antara Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati  Soekarnoputri bisa menjadi awal komunikasi untuk Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Barat 2020.

"Ini membuktikan bahwa politik itu cair. Pada pemilu presiden (pilpres) berlawanan, tetapi dalam pemilu kepala daerah (pilkada) bisa saja berkoalisi," katanya di Padang, Rabu.

Baca juga: Megawati lakukan "politik nasi goreng" kepada Prabowo

Baca juga: Megawati mengaku lakukan "politik nasi goreng" kepada Prabowo


Menurutnya koaliasi yang terbangun di pusat saat pilpres belum tentu akan dipertahankan pada Pilkada 2020, karena komunikasi antarpartai akan terjalin lebih cair.

Bahkan bukan tidak mungkin koalisi antara Partai Gerindra dan PDIP bisa terjadi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar 2020 dengan persetujuan masing-masing partai.

Asrinaldi menyebut proses dukung mendukung dalam Pilpres 2019 juga tidak berpengaruh besar terhadap Pilgub 2020, karena masyarakat tetap akan lebih mengedepankan penilaian terhadap tokoh yang diusung partai.

Baca juga: Prabowo dan Megawati komit terhadap keutuhan NKRI

"Partai pendukung calon 01 atau 02 dalam pilpres tidak akan mendapatkan keuntungan atau kerugian dalam pilgub nanti. Kalaupun ada pengaruh, tidak akan besar," katanya.

Ia tidak sependapat dengan penilaian bahwa partai pendukung Joko Widodo pada pilpres akan kesulitan mendapatkan dukungan masyarakat Sumbar pada pilgub nanti.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan yang diawali dengan makan siang itu terlihat hangat dan akrab.

Baca juga: Megawati dan Prabowo tampak gembira berbincang empat mata
 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019