Jika anda batuk gunakan masker. Termasuk yang tidak batuk pun gunakan masker agar tidak tertular,
Jakarta (ANTARA) - Petugas kesehatan haji dari Tim Promotif Preventif bersama petugas medis dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi bekerja sama menyampaikan edukasi kesehatan kepada para jamaah termasuk risiko penyakit tuberkulosis (TB) dan jantung.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, edukasi itu dilakukan oleh Tim Promotif Preventif (TPP), Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah, dan Rumah Sakit Nasional Tuberkulosis (TB) Madinah.

Penyuluhan kesehatan yang rutin dilakukan oleh TPP ke setiap kelompok terbang, kali ini dilengkapi dengan materi khusus tentang penyakit tuberkulosis dan jantung.

Kerja sama edukasi yang baru pertama kali dilaksanakan di tahun 2019 ini disampaikan kepada ratusan jemaah haji kloter BPN 01 asal Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Penyampaian materi diawali dengan imbauan penggunaan alat pelindung diri mulai dari penutup kepala, masker hingga alas kaki. Salah seorang penyuluh kesehatan dari TPP Esny juga menganjurkan jamaah untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), salah satunya dengan cara membiasakan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

Petugas mengingatkan jamaah haji soal jumlah kasus diare pada jamaah di sejumlah kloter. Selain itu juga edukasi konsumsi cairan untuk mencegah dehidrasi dengan minum bersama serta mencontohkan cara dan takaran konsumsi oralit.

“Bapak ibu harus sering minum, jangan tunggu haus. Tiap 2-3 jam harus minum. Sehari minum 2-3 liter air,” ajak Esny.

Pada kegiatan penyuluhan tersebut seorang dokter spesialis paru dari RS Nasional TB Madinah dr. Turki bin Sweilem Al Saadi menjelaskan tentang penyebab, gejala dan cara pencegahan agar jamaah haji tidak tertular TB.

“Jika anda batuk gunakan masker. Termasuk yang tidak batuk pun gunakan masker agar tidak tertular,” pesan Turki.

Bagi yang memiliki gejala TB antara lain seperti batuk selama dua minggu berturut-turut dan berat badan turun drastis tanpa sebab jelas, ia diminta untuk segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan.

Turki mengatakan pemerintah Arab Saudi menyediakan layanan kesehatan yang tidak dipungut biaya. Ia pun turut berpesan kepada jamaah haji yang masih merokok untuk menghentikan kebiasaan buruknya tersebut selama beribadah haji di tanah suci.

Materi penyuluhan kepada jamaah asal Balikpapan dilanjutkan kembali dengan edukasi oleh pihak Indonesia melalui petugas kesehatan dari Kemenkes Indonesia dr. Az Hafid Nashar, Sp.JP dari KKHI Madinah yang menyampaikan banyak hal terkait penyakit jantung.

Menurut Hafid beberapa kasus kematian jamaah haji Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung. Pada setiap musim haji, jantung juga sering menjadi penyebab utama kematian.

Oleh karenanya, jamaah perlu dibekali pengetahuan tentang penyebab, cara pencegahan dan pengobatannya. “Tadi saya lihat ada beberapa jamaah yang memiliki riwayat penyakit jantung. Yang bahaya jika ada jemaah yang tidak sadar ia mengidap sakit jantung,” ujar Hafid.


Baca juga: Infeksi saluran pernapasan jadi penyakit utama calhaj di Mekkah
Baca juga: Klinik Kesehatan Haji Mekkah siapkan 50,8 ton obat-obatan 


Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019