Kekhawatiran tentang ketegangan di Timur Tengah membuat harga minyak tetap didukung karena Iran telah memperingatkan tentang keberadaan kapal-kapal angkatan laut dari Teluk Persia
Tokyo (ANTARA) - Harga minyak naik tipis di perdagangan Asia pada Kamis pagi, setelah jatuh di sesi sebelumnya karena lebih banyak tanda-tanda perlambatan pertumbuhan global menambah kekhawatiran atas permintaan, dengan ketegangan Timur Tengah menopang harga.

Minyak mentah berjangka Brent naik enam sen menjadi diperdagangkan di 63,24 dolar AS per barel pada pukul 00.53 GMT (07.53 WIB), setelah turun satu persen semalam, jatuh untuk pertama kalinya dalam empat sesi terakhir.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate menguat 12 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 55,99 dolar AS per barel, setelah turun 1,6 persen pada sesi sebelumnya.

Sentimen di pasar minyak semakin suram karena investor khawatir perlambatan pertumbuhan ekonomi global akan melemahkan permintaan minyak.

Serangkaian angka indeks pembelian manajer (PMI) di Amerika Serikat dan Eropa lebih lemah dari yang diperkirakan, mengkonfirmasikan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Kekhawatiran pertumbuhan global mendorong harga energi lebih rendah karena proyeksi terus diturunkan bahkan ketika AS akan mengirim tim perdagangan ke China minggu depan," Alfonso Esparza, analis pasar senior di OANDA, mengatakan dalam sebuah catatan.

Menentang kekhawatiran itu adalah ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah, menyusul penyitaan sebuah kapal tanker berbendera Inggris di Teluk oleh pasukan Iran pekan lalu.

Penasihat militer untuk pemimpin tertinggi Iran seperti dikutip pada Rabu (24/7/2019) mengatakan bahwa setiap perubahan dalam status Selat Hormuz, yang menurut Teheran dilindungi, akan membuka pintu ke konfrontasi berbahaya.

"Kekhawatiran tentang ketegangan di Timur Tengah membuat harga minyak tetap didukung karena Iran telah memperingatkan tentang keberadaan kapal-kapal angkatan laut dari Teluk Persia," kata Esparza.

Sementara itu, Inggris memperoleh dukungan awal dari Prancis, Italia dan Denmark untuk rencana misi angkatan lautnya yang dipimpin Eropa untuk memastikan pengiriman yang aman di Teluk.

Swedia mengatakan pada Rabu (24/7/2019) bahwa pihaknya mengadakan pembicaraan dengan Iran, Inggris dan lainnya mengenai kapal tanker yang disita, yang dimiliki Swedia.

Pasar mengabaikan penarikan lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS, yang turun hampir 11 juta barel minggu lalu. Demikian laporan yang dikutip dari Reuters.

Baca juga: IHSG Kamis dibuka menguat 7,4 poin

Baca juga: Rupiah Kamis pagi menguat 19 poin, masih di bawah Rp14.000


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019