Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi Aceh (BPMA) mengaku, dewasa ini sedang meningkatkan pemahaman masyarakat akan sektor hulu melalui kegiatan edukasi minyak dan gas bumi (migas) bagi kalangan jurnalis agar investor berminat melakukan investasi migas di Aceh.

"Investasi hulu migas merupakan sebuah industri yang sangat besar. Maka dibutuhkan media yang baik, yang bisa membangun negeri ini," terang Kepala Divisi Humas dan Media BPMA, Radhi Darmansyah di Banda Aceh, Kamis.

Hal ini diungkapkan Radhi sesaat sebelum membuka "workshop" edukasi migas untuk jurnalis Aceh tingkat lanjutan diikuti sekitar 30 orang peserta, dan turut dihadiri oleh Kepala Humas Pertamina Hulu Energi NSB & NSO Armia Ramli.

Ia melanjutkan, tidak mungkin investigasi hulu migas dilakukan dengan keuangan sangat terbatas, dan terutama penemuan cadangan-cadangan migas di lokasi yang cukup sulit dijangkau di Tanah Air.

Investasi sektor migas di provinsi paling barat Indonesia mulai berkembang dalam kurun waktu empat tahun terakhir, sehingga kepercayaan investor harus ditumbuhkan terus setelah 40 tahun vakum akibat konflik berkepanjangan.

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) pekan lalu, telah menyerahkan data hulu migas di wilayah Aceh ke Pemerintah Aceh pada tahap I antara lain data sumur digital 317 dari 736 sumur, dan data hasil survei 2 dimensi seismik "post stock" 812 lintasan dari total 1.951 lintasan.

"Media adalah pilar pembangunan. Namun kritik dari media tetap diperlukan, terutama kritik bersifat konstruktif demi mendukung sektor hulu migas ini," katanya.

Ia mengatakan, data migas di wilayah provinsi ini yang baru diserahkan ke Pemerintah Aceh berpotensi besar menopang perekonomian dalam jangka panjang.

"Untuk industri migas ini akan semakin vital dalam mendatangkan devisa bagi Negara," tegas Radhi.

Kepala Humas Pertamina Hulu Energi NSB & NSO, Armia Ramli menyebut, pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat dengan bertambahnya pemahaman terhadap industri hulu migas.

Ia mengatakan, workshop tersebut secara spesifik membahas tentang aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) di sektor hulu migas.

"Agar informasi yang bapak dan ibu berikan kepada masyarakat luas menjadi informasi yang akurat dan literatur dalam kegiatan mendukung industri hulu migas," tutur dia.

Baca juga: Tiga perusahaan internasional akan investasi migas lepas pantai Aceh
Baca juga: Pertamina eksplorasi migas baru di Selat Malaka
Baca juga: Plt Gubernur Aceh apresiasi kinerja BPMA

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019