Mataram (ANTARA) - Pelaksana tugas Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara, Djoko Rahardjo Abu Manan menyebutkan tiga pembangkit listrik baru yang sudah resmi beroperasi bisa melistriki 286 ribu kepala keluarga pelanggan 900 volt ampere di provinsi NTB dan NTT.

"Hadirnya proyek kelistrikan di Nusa Tenggara ini memberikan manfaat, antara lain meningkatkan kapasitas penyediaan listrik di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dan Flores, Nusa Tenggara Timur," kata Djoko, di Komplek PLTMGS umbawa, NTB, Kamis, usai peresmian infrastruktur kelistrikan di NTB, dan NTT, oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Tiga pembangkit baru berkapasitas relatif besar yang diresmikan adalah PLTMG Sumbawa 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, dan PLTMG Maumere 40 MW.

Ada juga pembangkit listrik energi terbarukan berkapasitas rendah, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Maumere Ropa Ende 2x1 MWp, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sita-Borong 2x500 kW.

Menteri ESDM juga meresmikan infrastruktur kelistrikan yang dibangun PLN di Pulau Sumbawa, yakni Gardu Induk (GI) 150 kV Empang 20 MVA, GI 70kV/150kV Dompu Extension 60 MVA, GI 70 kV Bima Extension 30 MVA, dan GI 70 kV Bonto Extension.

Selain itu, Tol Listrik Sumbawa yaitu SUTT 70kV GI Taliwang – PLTU Sumbawa Barat, SUTT 150 kV PLTMG Sumbawa – GI Labuhan, SUTT 150 kV Labuhan – Empang, dan SUTT 150 kV Empang – Dompu.

Djoko mengatakan hadirnya tiga PLTMG di Nusa Tenggara tersebut, dapat mengurangi pemakaian bahan bakar minyak untuk pembangkit.

"Beroperasinya keseluruhan pembangkit listrik di Nusa Tenggara tersebut berpotensi mengurangi biaya pokok pembangkitan kurang lebih Rp18,02 miliar perbulan dibandingkan jika menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel," ujarnya.

Dengan adanya PLTMG baru tersebut, Djoko optimis rasio elektrifikasi di NTB dan NTT akan mencapai target yang telah ditentukan.

“Kami terus bekerja dan optimis bisa mencapai target rasio elektrifikasi. Untuk NTB mencapai 99 persen, dan NTT 90 persen pada akhir 2019," katanya.

Dalam kesempatan itu, PLN melalui program PLN Peduli memberikan bantuan sambungan listrik gratis kepada 1.000 rumah tangga tidak mampu.

Sementara Pemerintah Provinsi NTB juga memberikan hibah berupa sambungan listrik gratis kepada 950 rumah tangga tidak mampu. Bantuan tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan rasio elektrifikasi di NTB.

"Kami ingin seluruh masyarakat dapat terlistriki. Saat ini kami bisa bantu untuk di NTB sendiri ada 1.000 rumah tangga tidak mampu. Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat dan dapat mendorong peningkatan rasio elektrifikasi," ucap Djoko.

Jatiman, salah seorang penerima bantuan sambungan listrik dari PLN di Dusun Kanar, Desa Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, menyampaikan terima kasihnya atas bantuan yang telah diberikan oleh PLN.

"Saya sangat bersyukur sekarang bisa menikmati listrik sendiri, jadi tidak bergantung dengan tetangga lagi. Semoga PLN semakin maju," tutur Jatiman.

Baca juga: Dua pembangkit listrik di NTB segera diresmikan
Baca juga: PLN tambah pembangkit listrik EBT di Pulau Flores
Baca juga: PLN di NTT dan swasta kerjasama bangun PLTS

Pewarta: Awaludin
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019