Sumur ini setelah dipermanenkan ditutup tidak untuk digunakan kembali
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) akan menutup permanen sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi di Blok Offshore North West Java (ONWJ) seiring dengan munculnya gelembung gas dan tumpahan minyak.

"Sumur ini setelah dipermanenkan ditutup tidak untuk digunakan kembali," ujar Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu saat menggelar konferensi pers di Kantor Utama Pertamina, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, upaya dalam menghentikan keluarnya gas dan minyak YYA-1 blok ONWJ dilakukan dengan melakukan penyemenan langsung ke titik sumber. Proses penanganan ini dibantu perusahaan asal Amerika Boots and Coots.

Ia mengungkapkan alasannya menggandeng perusahaan Amerika itu karena dinilai memiliki teknologi mutakhir dalam penanggulangan minyak dan gas.

Tak hanya itu, Boots and Coots juga telah teruji mampu mengatasi tumpahan minyak yang lebih besar seperti saat menangani kasus di Teluk Meksiko.

"Yang akan dilakukan penetrasi dari lokasi baru secara vertikal dan kemudian di arahkan menuju kepada target. Dengan teknologi yang cukup advance sangat canggih setelah dilakukan penetrasi ke sumur YYA-1 akan dilakukan pemompaan semen untuk menutupnya," kata dia.

Pertamina memperkirakan penanganan kebocoran ini akan selesai sekitar delapan minggu hingga sepuluh minggu sejak ditetapkan kondisi darurat.

"Diperkirakan akan memakan 8 minggu atau 10 minggu sejak dinyatakan kondisi darurat," kata dia.

Saat ini, Pertamina tengah melakukan upaya pembersihan tumpahan minyak baik di permukaan pantai maupun yang sudah mencapai bibir pantai. Diperkirakan tumpahan minyak yang keluar mencapai 3.000 barel, namun angkanya masih kasar.

"Kami berterima kasih juga kepada masyarakat dan nelayan yang membantu membersihkan minyak di bibir pantai. Kami juga memberitahu mereka agar sesuai standar," kata dia.

Baca juga: Pertamina siapkan kompensasi bagi warga terdampak tumpahan minyak
Baca juga: Pertamina masih investigasi penyebab kebocoran sumur migas Laut Jawa

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019