Jakarta (ANTARA) - Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengingatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar kredit yang diterima digunakan ke sektor produktif.

"Dalam menyalurkan kredit UMKM, kami berusaha memastikan bahwa pengunaannya difokuskan untuk pembiayaan usaha-usaha produktif, sehingga bisa memberikan nilai tambah kepada ekonomi masyarakat," kata Hery di Jakarta, Jumat.

Menurut Hery, Bank Mandiri ingin terus mendukung perkembangan ekonomi berbasis kerakyatan melalui pembiayaan segmen UMKM.

Baca juga: "Marketplace" ini bantu UMKM dapat pinjaman modal

"Hasilnya, kredit UMKM yang disalurkan perseroan pada akhir Juni 2019 tercatat sebesar Rp87,05 triliun, naik 11,96 persen dibandingkan Rp77,75 triliun pada periode yang sama tahun lalu," kata Hery.

Menurut Hery, nilai kredit tersebut disalurkan ke 894 ribu debitur UMKM dengan komposisi terbesar adalah pengusaha di sektor perdagangan besar dan eceran.

Disamping pembiayaan, Hery melanjutkan, pihaknya juga memberikan dukungan kepada nasabah UMKM dalam fasilitas transaksional untuk membantu meningkat efisiensi dan optimalisasi keuangan.

"Untuk nasabah ritel, keberadaan EDC dapat memudahkan pedagang karena tidak perlu menyiapkan uang kecil. Sedangkan untuk nasabah grosir, kami juga menyiapkan Mandiri Internet Bisnis agar rekonsiliasi transaksi bisa dilakukan secara realtime," katanya.

Baca juga: BI: Kebijakan makro prudensial untuk dorong pertumbuhan kredit UMKM

Dia menambahkan, pihaknya juga telah menerapkan strategi mitigasi yang disesuaikan dengan karakter masing-masing usaha debitur untuk menjaga kualitas pembiayaan yang disalurkan.

Hingga Juni 2019, rasio NPL kredit UMKM tercatat sebesar 2,10% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,82%.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019