Mekkah (ANTARA) - Sejumlah calon haji asal Indonesia kerap kali memilih untuk memasak di hotel karena merasa kurang dengan jumlah konsumsi sehingga mereka diimbau untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran.

Kepala Daerah Kerja Mekah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) 2019 Subhan Cholid di Kota Mekah, Jumat, mengatakan sejumlah calon haji (calhaj) yang memerlukan tambahan makanan kerap kali memasak di pondokan.

Baca juga: Petugas bimbingan ibadah keliling pondokan jemaah lakukan edukasi haji

“Jemaah dalam sehari diberi konsumsi dua kali, dan pada waktu-waktu yang tidak dapat konsumsi, biasanya masak sendiri. Kami imbau jemaah untuk berhati-hati,” katanya.

Menurut dia, tidak semua hotel menyediakan fasilitas pantry atau dapur mini yang bisa digunakan para calhaj.

Hal ini yang membuat mereka sering kali secara mandiri membawa peralatan, seperti penanak nasi, pemanas air, dan kompor kecil.

Baca juga: Beribadah di pondokan di Mekah sama utamanya dengan di Masjidilharam

“Jadi, mohon agar jemaah berhati-hati, terutama ketika memasak di area hotel, agar betul-betul diawasi dan harus sampai selesai, maksudya kalau masak air atau nasi ditunggu sampai mateng baru dicabut,” katanya.

Ia juga mengimbau bagi calhaj yang merokok agar tidak membuang puntung sembarangan. Jika memungkinkan berhenti merokok demi kesehatan.

“Jangan puntungnya belum mati terus dibuang ke tempat sampah,” katanya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019