Jakarta (ANTARA) - Setelah menyampaikan keluhannya melalui Twitter bahwa ia terpaksa menarik diri dari turnamen WTA Washington Open, petenis Rusia Svetlana Kuznetsova akhirnya memperoleh visa ke Amerika Serikat.

Dalam balasan juga melalui Twitter, Jumat waktu setempat, juru bicara Kedutaan AS di Rusia, Andrea Kalan mengatakan bahwa visa Kuznetsova sudah menunggu.

"Kami melihat laporan pers tentang pemain tenis Svetlana Kuznetsova dan masalah visanya. Kami sudah menghubungi dia langsung untuk memastikan ia bisa pergi dan bertanding, namun tidak ada jawaban, cuit Andrea Kalan.

"Jika Anda membaca ini, Svetlana, hubungi kami - visa Anda menunggumu!" lanjut cuitan tersebut.
 
Menanggapi itu, Kuznetsova langsung membalas, "Terima kasih Andrea, paspor saya dikirim ke Kedutaan Besar AS di Moskow hari ini. Maaf saya tidak menerima panggilan apapun."
 
Sebelumnya seperti diberitakan Kantor Berita AFP, petenis dua kali juara Grand Slam asal Rusia Svetlana Kuznetsova tidak akan mempertahankan gelarnya pada turnamen WTA Washington Open pekan depan setelah kesulitan memperoleh visa untuk masuk ke Amerika Serikat.

Baca juga: Harapan Kuznetsova pertahankan gelar di Washington terganjal visa

Petenis Rusia berusia 34 tahun, peringkat 108 dunia itu, juara di Washington dua kali pada 2014 dan 2018.

"Sayangnya saya harus menarik diri dari Washington karena masalah saya dengan visa AS. Ingin meminta maaf kepada semua fans saya yang menanti saya di sana," cuit Kuznetsova, Kamis.

"Belum pernah mengalami masalah seperti ini dalam hidup saya, semoga suatu hari nanti saya akhirnya bisa memperoleh visa dan bermain setidaknya beberapa event menjelang US Open."
 
Kuznetsova, juara US Open 2004 dan French Open 2009, memperoleh mahkota ke-18 dalam karirya tahun lalu dengan mengalahkan petenis Kroasia Donna Vekic 4-6, 7-6 (9/7), 6-2 dalam pertandingan penentuan juara.

Pada 2014, Kuznetsova mengalahkan petenis Jepang Kurumi Nara 6-3, 4-6, 6-4 pada final Washington.

Baca juga: Muguruza tundukkan Kuznetsova melaju ke semifinal Wimbledon
 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019