Jakarta (ANTARA) - Timnas squash Indonesia mentargetkan peningkatan perolehan medali mereka di ajang SEA Games 2019 di Filipina nanti.

Indonesia meraih hasil terbaiknya di cabang squash pesta olahraga se-Asia Tenggara dengan satu medali perak di nomor double putra, di samping tambahan tiga medali perunggu.

"Target kita yang akan datang naik menjadi emas, satu emas di nomor double putra," ungkap manajer tim pelatnas squash Nuryanto di Jakarta, Sabtu.

Sebanyak lima atlet putra dan lima atlet putri telah menjalani pemusatan latihan di Lapangan Squash Gelora Bung Karno mulai Juli setelah sebelumnya menjalani desentralisasi latihan di bawah pengawasan PB PSI sejak Maret.

Kuota atlet tersebut sudah 100 persen namun masih akan ada degradasi dan promosi untuk menentukan formasi terbaik.

Selain pemusatan latihan, para atlet pelatnas juga akan ikut turnamen squash Jakarta Open akhir Agustus nanti yang diikuti juga oleh atlet dari beberapa negara. Sementara Malaysia masih menjadi yang terkuat di level Asia Tenggara.

Sebelumnya pada Juli, atlet timnas squash juga berangkat untuk menjalani try-out ke Thailand.

"Ini yang menjadi kekurangan kita, tahun ini untuk try-out kami hanya dapat jatah sekali, kemarin di Thailand awal Juli. Kaitannya dengan dana dan anggaran dari pemerintah," kata Nuryanto.

"Harapannya menjelang event (SEA Games) kami bisa berangkat sekali lagi."

Sebelumnya pada Februari, timnas juga berangkat ke Filipina mengikuti ajang pra-SEA Games dan mendapatkan medali perunggu dari nomor beregu.

Atlet squash nasional putra Aristia Prima mengungkapkan saat ini latihan masih dalam tahap persiapan umum.

"Saya pasti berlatih lebih keras dari sebelumnya karena ini SEA Games pertama saya, jadi diusahakan ikuti semua anjuran pelatih. Kemudian juga menjaga badan jangan sampai cedera, karena kalau cedera itu mengulang dari nol lagi," kata Aris.

Setiap pekan ada 10 sesi latihan yang harus mereka jalani di Lapangan GBK.

"Saya sendiri mungkin sudah sekitar 70 persen persiapannya."

Pun demikian atlet putri squash Catur Yuliana.

"Latihan pastinya, fisik, skill, mental juga... selalu di setiap latihan itu 100 persen, sampai aku enggak kuat buat latihan."

Selain itu, Catur juga harus menjaga pola makan dan minimal tidur malam delapan jam untuk latihan persiapan SEA Games nanti.

"Saya ditargetkan meraih emas di jumbo double... kalau lawan terberat sih masih Malaysia, tapi kami juga tidak pesimistis, bisa kalahkan Malaysia karena bola itu bundar kan," kata peraih medali perak SEA Games 2015 itu.

Baca juga: DKI Jakarta akan punya lapangan squash baru

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019