Wonosobo (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Sabtu ikut mencukur anak berambut gembel atau gimbal dalam prosesi yang berlangsung di Alun-Alun Wonosobo dan menginginkan tradisi cukur rambut gembel di Wonosobo dikemas menjadi atraksi wisata untuk menarik kedatangan lebih banyak turis.

Ganjar berkesempatan memotong rambut gembel satu anak dalam prosesi pemotongan rambut gembel 12 anak di Alun-alun Wonosobo. Dia menyebut pemotongan rambut gembel sebagai tradisi yang unik.

Dalam tradisi tersebut, anak yang rambut gembelnya dipotong harus dipenuhi semua permintaannya. Anak-anak yang rambut gembelnya di potong di Alun-alun Wonosobo antara lain meminta sepeda, kalung, boneka, dan kue klepon tiga tampah.

"Kalau kegiatan ini dikemas dalam bentuk yang mungkin lebih indah lagi, ditambah tari-tarian dalam prosesi, orang bisa terlibat secara seni pertunjukan, mungkin akan lebih menarik," kata Ganjar.

"Saya tidak tahu kok banyaknya anak berambut gembel di Wonosobo dan sekitarnya, ini perlu diteliti," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa prosesi pemotongan rambut gembel selalu menarik pengunjung dan akan bisa menarik lebih banyak pengunjung kalau acaranya dikemas lebih bagus.

Kepala Subdirektorat Pengembangan Budaya Adat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Retno Yuniarsih mengatakan acara budaya seperti pemotongan rambut gembel bisa dinikmati oleh semua kalangan.

"Kalau pameran otomotif misalnya itu yang menikmati hanya kalangan tertentu, tetapi kalau acara budaya, dari balita sampai yang orang dewasa itu semua bisa hadir semua bisa menikmati," katanya.

Ia menuturkan bahwa acara budaya tersebut merupakan rangkaian dari platform Indonesiana kerja sama Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Pemerintah Kabupaten Temanggung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Tahun depan saya minta ada atau tidak ada dukungan dana dari kementerian, acara ini tetap jalan terus," katanya.

Baca juga:
Ritual potong rambut gimbal tutup festival budaya Dieng
Tujuh anak berambut gimbal siap ikuti ruwatan

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019