Beijing (ANTARA News) - Presiden China Hu Jintao, Senin, menyulut obor Olimpiade 2008 di sebuah tempat penampungan api (cauldron) di Lapangan Tiananmen, menandakan obor tersebut telah tiba di Beijing setelah menempuh perjalanan dari Yunani untuk selanjutnya akan dibawa lari beranting ke sejumlah negara. Acara penyulutan obor Olimpiade di Lapangan Tiananmen, Beijing, Senin, juga dihadiri oleh Wakil Presiden China Xi Jinping dan Zhou Yongkang, di samping sejumlah tokoh Partai Komunis China (PKC) lainnya seperti Liu Qi, yang juga menjabat sebagai Presiden Panitia Penyelenggara Olimpiade Beijing (BOCOG) 2008. Sebelum menyulutkan obor ke tempat penampungan api, Hu Jintao menerima obor dari Li Qi dan selanjutnya Presiden Hu Jintao menyerahkan obor ke Liu Xiang, pemegang rekor dunia 110 meter lari gawang untuk selanjutnya dibawa keliling Lapangan Tiananmen dan mengarah ke Kota Terlarang (Forbidden City) yang terletak di utara Lapangan Tiananmen. "Tibanya obor Olimpiade di Beijing hari ini adalah menandakan tinggal 130 hari lagi Olimpiade 2008 di Beijing akan dibuka dan diharapkan semua rencana berjalan lancar dan mampu menerapkan tiga konsep, yakni Olimpiade Hijau, OLimpiade Teknologi Tinggi, serta Olimpiade Milik Masyarakat," katan Xi Jinping. Kegiatan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut dimulai pada pukul 11.00 waktu setempat yang diawali dengan kedatangan Presiden Hu Jintao ke Lapangan Tiananmen dan selanjutnya dipertunjukan 200 pria pembawa bendera China, bendera Komite Olimpiade Internasional (IOC), serta bendera Olimpiade. Selanjutnya acara diisi dengan mendengarkan Lagu Kebangsaan China diikuti dengan lagu Olimpiade yang dibawakan oleh anggota Tentara pembebasan Rakyat (PLA). Pada pukul 11.34, Presiden Hu mengumumkan bahwa obor Olimpiade 2008 mulai dibawa lari beranting seraya menyalakan obor kedalam tempat penampungan api. Setidaknya 5.000 orang yang terdiri dari para pejabat pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah, panita pelaksana Olimpiade, duta besar, diplomat, serta ratusan wartawan dalam dan luar negeri menghadiri acara tersebut. Terkait adanya kedatangan obor Olimpiade 2008 tersebut, Lapangan Tiananmen dan sekitarnya steril dari masyarakat umum dan hanya undangan serta masyarakat, termasuk wartawan, yang sebelumnya telah mendapatkan kartu identitas khusus yang bisa mendekat dan masuk di Lapangan Tiananmen. Penjagaan di sekitar lapangan raksasa tersebut tampak sangat ketat, terlihat dengan tersebarnya sejumlah polisi dan PLA, yang berjaga-jaga di sekeliling Lapangan Tiananmen, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, seperti dengan unjuk rasa pemboikotan OLimpiade yang dikaitkan dengan masalah Tibet. Usai obor Olimpiade tiba dan dibawa lari beranting di Beijing, rencananya obor pada tanggal 2 April akan singgah di Almaty (Kazakhstan), selanjutnya 3 April - Istanbul, 5 April - St Petersburg (Rusia), 6 April - London, 7 April - Paris, 9 April - San Francisco, 11 April - Buenos Aires, 13 April - Dar es Salaam (Tanzania), 14 April - Muscat (Oman), 16 April - Islamabad, 17 April - New Delhi, 19 April - Bangkok, 21 April - Kuala Lumpur, 22 April - Jakarta, 24 April - Canberra, 26 April - Nagano (Jepang), 27 April - Seoul, 28 April - Pyongyang, 29 April - Ho Chi Minh City,. Pada Mei, lentera yang menyimpan api Olimpiade dijadwalkan dibawa ke puncak Pegunungan Everest, jika cuaca memungkinkan pada awal Mei, tanggal 2 Mei - Hong Kong, 3 Mei - Makau. Usai dari Makau, pada tanggal 5 Mei-7 Agustus 2008, obor akan mengelilingi sejumlah provinsi, kotamadya, dan wilayah otonomi, termasuk Tibet, dan pada tanggal 8 Agustus dijadwalkan tiba di Stadion Sarang Burung, tempat upacara pembukaan Olimpiade Beijing. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008