Melalui pembekalan itu jamaah saat melaksanakan ibadah pada puncak haji nantinya tidak ada kesalahan dan bisa beribadah dengan tenang,
Kota Pekanbaru (ANTARA) - 450 orang Jamaah Calon Haji (JCH) tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 10 embarkasi Batam (BTH) mendapatkan pembekalan dari konsultan haji di Mekkah sektor 1 khususnya masa puncak haji.

"Melalui pembekalan persiapan pelaksanan puncak haji tersebut, jamaah diharapkan sudah mampu memahami rute dan ragam ritual ibadah yang akan dijalani," kata Pranata Humas Ahli Muda, Kementerian Agaman (Kemenag) Riau, Vethria Rahmi di Pekanbaru, Minggu.

Menurut dia, ritual haji termasuk ritual ibadah yang panjang terkesan sulit bagi jamaah yang sepuh, terlebih pada masa puncak haji, sehingga ibadah ini berbeda dengan lainnya padahal cukup singkat dan mudah untuk dilaksanakan.

Ia menambahkan seperti dilaporkan Konsultan Bimbingan Ibadah Kemenag Riau, KH. M. Syafiq konsultan bimbad sektor 1, jamaah kloter 10 asal Bengkalis ini perlu dibekali menyangkut persiapan armuzna.

"Melalui pembekalan itu jamaah saat melaksanakan ibadah pada puncak haji nantinya tidak ada kesalahan dan bisa beribadah dengan tenang," ujarnya.

Baca juga: Umrah wajib sudah diselesaikan calhaj Riau dari Embarkasi BTH

Sementara itu TPIHI Drs. H Jumari menyarankan jamaah untuk melaksanakan kegiatan ibadah sunnah terutama umrah Sunnah pasca Armuzna saja.

"Jangan terlalu banyak ke luar hotel, saatnya berkonsentrasi pada persiapan armuzna. Jamaah jangan lupa untuk terus banyak minum air putih karena cuaca yang cukup panas di Mekkah," katanya.

Sementara itu ketua kloter (TPHI) Ibrahim SAg meminta jamaah haji asal Indonesia khususnya Riau selalu menjaga keamanan diri sendiri selama di Tanah Suci.

"Jamaah perlu meningkatkan kewaspadaan pada orang yang berniat jahat, selain penipu, juga copet banyak berkeliaran apalagi di sekitar Masjidil Haram semakin padat dikunjungi menjelang masa puncak haji bahkan jemaah haji itu berdatangan dari berbagai negara," jelasnya.

Untuk Riau saja saat ini, terangnya sudah hampir seluruhnya dari 5.359 jamaah yang sudah berada di Mekkah. Imbauan juga disampaikan Linjam (Perlindungan Jemaah) agar jamaah waspada terhadap penipuan yang marak di setiap musim haji.

Baca juga: Untuk kelancaran wukuf, pertama kali calhaj peroleh kantong urin

Selain itu jamaah agar tetap waspada dengan barang-barang berharga seperti uang dan keselamatan berkendaraan seperti taxi.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, katanya banyak terjadi kasus penipuan dan pemerasan. Penipu biasanya pura-pura ingin menolong, misalnya bersedia dititipi barang bawaan saat akan ke toilet, namun kemudian barang tersebut dibawa lari. Para penipu kadang mahir berbahasa Indonesia.

Bahkan diantara mereka ada yang warga Indonesia yang lama tinggal di Arab Saudi dan banyak juga penipu tersebut memakai pakaian ala petugas haji. Oleh karena itu jamaah juga diimbau tidak pergi sendirian, untuk menutup celah aksi para penipu yang kerap menjadikan jamaah target kejahatannya karena sendirian.

"Namun demikian kita pun tetap bersyukur karena sistem pengamanan jamaah haji saat ini kian diintensifkan," tambahnya.

Baca juga: JCH diimbau gunakan alat pelindung diri

Pewarta: Frislidia
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019