Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi optimis penyelenggaraan Program Semarang Great Sale (Semargres) kerjasama Pemkot dengan Kamar Dagang dan Industri, Grab Indonesia, serta belasan perbankan pada 28 Juni-28 Juli 2019, mampu memicu peningkatan pertumbuhan ekonomi kota setempat.

"Oleh karena itu, saya ingin banyak digelar kegiatan seperti Semargres ini," kata Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang saat menyampaikan pidato sambutan pada acara penutupan Semargres 2019 di halaman Museum Mandala Bakti Semarang, Minggu (28/7) malam.

Hendi mengaku segera memerintahkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Semarang untuk menggelar kegiatan-kegiatan pariwisata, khususnya pada malam hari yang banyak dihadiri masyarakat.

"Undang masyarakat sehingga banyak yang datang dan kemudian 'spent money', Insya Allah nanti kita akan mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen, seperti yang ditargetkan Bapak Gubernur Jateng," ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan itu menyebut pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang paling bagus jika dibandingkan 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

Dikatakannya akan dirilis capaian pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang tercatat sebesar 6,5 persen.

"Kalau pertumbuhan ekonomi di suatu daerah sudah nol koma sekian itu sudah top sekali," katanya.

Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara mengungkapkan jumlah transaksi selama Semagres 2019 mencapai Rp127 miliar dan penukaran kupon elektronik dalam waktu sebulan ini telah melebihi target yakni 1,5 juta e-kupon.
Menurut dia, capaian tersebut merupakan hasil kerja keras panitia Semargres yang telah memberikan kegiatan bergengsi dengan banyak rangkaian acara yang menarik.

Arnaz menilai meskipun perputaran transaksi tidak seperti empat tahun lalu, namun pihaknya mengaku optimistis dengan sistem digital dalam bertransaksi ini bisa mengajak masyarakat menggunakan transaksi non-tunai.

Sementara itu, Ketua Panitia Semargres 2019 Wijaya Dahlan  mengatakan, nilai transaksi Semargres 2019 naik 100 persen jika dibandingkan tahun lalu yang hanya tercatat Rp 64 miliar,.

"Itu menunjukkan perekonomian di Kota Semarang sudah sangat luar biasa," ujarnya.

Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menambahkan penyelenggaraan Semagres 2019 lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan Kadin Kota Semarang mampu menjadi mandiri dalam menyelenggarakan kegiatan pemotongan harga tersebut.

"Kalau dulu awal-awal pemerintah bisa masuk melalui anggaran, sekarang ajang ini benar-benar bisa dibiayai oleh para pengusaha secara mandiri," katanya.

Ia berharap penyelenggaraan Semagres kedepan dapat menjadi magnet dan ikon penyelenggaraan kegiatan pariwisata di Kota Semarang.


Baca juga: Semarang Great Sale 2019 libatkan seribuan peserta
Baca juga: Transaksi Semarang Great Sale 2016 ditargetkan Rp200 miliar
Baca juga: "Semarang Great Sale" dongkrak pembelian

 

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019