Kami sudah hadir di Silangit dan kota lainnya di sekitar Danau Toba. Kami yakin bisa memberikan pengalaman yang terintegrasi
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan aplikasi Grab Indonesia menjanjikan bantuan dan dukungannya dalam pengembangan pariwisata terutama lima destinasi pariwisata super di Indonesia.

"Kami meyakinkan bahwa Grab akan sangat bisa membantu dalam pengembangan pariwisata ini, mulai dari penetrasi marketnya dan sosialisasinya," kata Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin.

Ia menyebutkan saat ini Grab beroperasi di delapan negara, 336 kota di seluruh Asia Tenggara.

Menurut dia, Grab juga memiliki pengalaman terkait pengembangan pariwisata karena aplikasi yang digunakan sudah ada booking hotel dan booking paket wisatanya.

"Dan tentu transportasinya, kami sudah hadir di Silangit dan kota lainnya di sekitar Danau Toba. Kami yakin bisa memberikan pengalaman yang terintegrasi," katanya.

Ia menyebutkan selain Danau Toba, pihaknya juga memberi perhatian pengembangan pariwisata di Mandalika, Kawasan Candi Borobudur, Labuan Bajo, dan Manado.

Mengenai tambahan investasi dari Softbank Jepang melalui Grab Indonesia, Ridzki menyambut baik tambahan investasi sebesar dua miliar dolar AS tersebut.

"Ini sangat penting, kami akan membuka second headquarter di Jakarta dan kami harap menjadikan Grab sebagai unicorn Indonesia," katanya.

Ia menyebutkan dengan tambahan investasi itu, Grab Indonesia juga akan mengembangkan produk-produk yang pertumbuhannya tinggi, seperti Grabfood,  pengembangan riset dan pengembangan layanan yang lebih baik untuk Indonesia.

Ia juga menyebutkan pertemuan dengan Presiden Jokowi bersama Softbank juga membahas transportasi daring menggunakan kendaraan bertenaga listrik.

"Penggunaan kendaraan listrik ini bukan hanya bicara mengenai kendaraannya saja, tentu kendaraan ini sangat penting, tapi yang sangat penting adalah membangun ekosistemnya," katanya.

Ia menyebutkan ekosistem transportasi daring dengan kendaraan listrik juga akan menyangkut produksi baterai, pengemudi dan lainnya.

"Pengembangan ekosistem ini juga akan menurunkan emisi karbon yang signifikan, akan membuat Jakarta lebih 'biru' lagi daripada sekarang," katanya.

Ridzki mengaku perusaahan otomotif Korea Selatan, Hyundai memang merupakan salah satu mitra untuk pengembangan ekosistem kendaraan bertenaga listrik.

"Tapi, nanti kita lihat juga beberapa partner  lain yang memungkinkan, apalagi investasi Softbank ini bisa membantu penetrasi pasar," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi terima pimpinan Softbank dan Grab
Baca juga: Grab sebut penghasilan pengemudi naik, hingga Rp7 juta/bulan
Baca juga: CSIS: Teknologi digital jadi landasan pembangunan ekonomi inklusif

Pewarta: Agus Salim
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019