Jakarta (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang keanekaragaman hayati Kehati menilai perlunya pemerintah dan para pemangku kebijakan mengembalikan konsep pangan nusantara yang didasarkan pada keberagaman sumber daya hayati dan budaya lokal.

Menurut Direktur Program Yayasan KEHATI, Rony Megawanto di Jakarta, Senin, hal ini perlu agar cita-cita Indonesia dalam ketahanan pangan bisa terwujud.

"Pemerintah perlu mengubah visi pangan nasional yang mengakomodir keragaman dan kebutuhan pangan lokal, yang secara alami telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat dan secara budaya menjadi sumber pangan masyarakatnya," kata Rony dalam bincang-bincang 25 Tahun KEHATI Mengabdi di Jakarta.

Mengacu pada hal itu, ketersediaan pangan nasional harus memasukkan data tentang ketersediaan pangan nusantara dan tidak lagi disederhanakan hanya menjadi padi, jagung, dan kedelai saja. "Yang kemudian dipaksakan di seluruh Indonesia yang memiliki keberagaman agroklimat dan budaya," ucap dia.

Pangan nusantara hendaknya juga diarusutamakan ke dalam program nasional sebagai pengejawantahan dari visi Presiden terpilih, Joko Widodo yaitu pembangunan sumber daya manusia dan APBN yang fokus dan tepat sasaran.

"Selain itu perlu memperluas ruang lingkup visi Presiden terpilih untuk mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, tidak hanya persawahan dan perkebunan melainkan juga wilayah cadangan pangan lainnya," ucap dia.*

Baca juga: Kehati sebut keragaman sumber pangan bisa mengatasi kelaparan

Baca juga: Keanekaragaman hayati Indonesia terbesar di dunia

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019