Saya pastikan berkali-kali tujuannya bukan untuk penghargaan, tapi tujuan pembangunan Surabaya untuk kesejahteraan warga, itu saja
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meraih sebanyak 259 penghargaan untuk instansi dan individu dengan perincian 233 penghargaan nasional dan 26 penghargaan international sejak menjabat sebagai wali kota periode pertama 2010 hingga saat ini.

Tri Rismaharini, di Surabaya, Senin, mengatakan bahwa tujuan utama pembangunan Kota Surabaya bukan penghargaan, melainkan kesejahteraan warga Surabaya. Bagi dia, yang penting adalah bekerja dan terus bekerja demi perbaikan Kota Surabaya.

"Saya pastikan berkali-kali tujuannya bukan untuk penghargaan, tapi tujuan pembangunan Surabaya untuk kesejahteraan warga, itu saja," ujarnya.

Menurut dia, berbagai penghargaan itu akan terus mendorong dirinya beserta jajarannya untuk lebih bekerja keras lagi. Bahkan, ia terus berkomitmen untuk tidak henti-henti meningkatkan kesejahteraan warga Kota Surabaya.

"Terima kasih, mudah-mudahan apresiasi yang terus kami dapat menjadikan kami untuk bekerja lebih keras lagi dalam memberikan kesejahteraan warga," katanya.

Wali Kota Risma yang juga menjabat Presiden United Cities and Local Goverment (UCLG) Asia Pasific (Aspac) ini menjelaskan penghargaan yang diperoleh tersebut akan menjadikan Kota Pahlawan tidak hanya dikenal di dalam negeri saja.

Ia berharap mata dunia mampu melihat keindahan kota ini sebagai kota wisata kelas dunia. "Mudah-mudahan Kota Surabaya bisa lebih dikenal bukan hanya di Indonesia. Tapi dikenal seluruh penjuru dunia," katanya.

Dalam sepekan terakhir ini, antara 18 Juli hingga 24 Juli 2019, Wali Kota Risma menerima sebanyak delapan penghargaan nasional dan internasional.

Penghargaan beruntun itu dimulai sejak Kamis, (18/7) dengan menerima penghargaan Top 99 Sinovik (Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik) 2019 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPan RB). Penghargaan tersebut disematkan untuk program CAK EMUS yang merupakan singkatan dari Cangkrukan Entrepreneur Muda Surabaya.

Penghargaan kedua, Wali Kota Risma berhasil menerima penghargaan internasional bernama Women Empowerment Award (WEA). Penghargaan yang diterima langsung oleh Wali Kota Risma ini diberikan oleh salah satu media China yang berbasis di Singapura bernama Her Times. Penghargaan ini diberikan saat acara di Hotel Mandarin Orchard Hotel Singapore, pada Senin (22/07/2019).

Sedangkan penghargaan ketiga dan keempat adalah penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award (IAA) 2019 Platinum kategori Kota Besar. Dari penghargaan ini, Pemkot Surabaya menggondol dua penghargaan sekaligus, yaitu Indonesia’s Attractiveness Award (IAA) 2019 sektor Infrastruktur dan Indonesia’s Attractiveness Award (IAA) 2019 sektor Pariwisata. Penghargaan yang diterima langsung oleh Wali Kota Risma itu diberikan oleh Tempo Media Group dan Frontier Group di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (23/7) malam.

Di samping itu, di malam yang sama Selasa (23/7), tapi tempat yang berbeda, Pemkot Surabaya juga berhasil meraih penghargaan Kota Layak Anak 2019 dengan predikat utama. Selain itu, Pemkot Surabaya juga menggondol penghargaan pelopor Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) yang ada di Taman Flora, kemudian penghargaan Puskesmas Ramah Anak yang ada di Puskesmas Tanah Kali Kedinding dan penghargaan Pembina Forum Anak. Jadi, dalam acara ini, Pemkot Surabaya meraih 4 penghargaan sekaligus.

Penghargaan itu diberikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise di Makassar, Sulawesi Selatan. Karena acaranya bersamaan, penghargaan Kota Layak Anak 2019 ini diwakili oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Chandra Oratmangun, sehingga dalam acara itu, Chandra membawa pulang 4 penghargaan sekaligus.

Baca juga: Wali Kota Surabaya terima penghargaan di London

Baca juga: Wali Kota Surabaya raih tiga penghargaan dari ajang berbeda

Baca juga: Wali Kota Surabaya terima penghargaan penggerak budaya

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019