Kupang (ANTARA) - Pengamat Politik dari Universitas Muhamadyah Kupang Dr. Ahmad Atang memperkirakan kompisisi pimpinan DPRD Provinsi NTT mewakili komponen masyarakat secara geopolitik di provinsi itu.

"Ada tiga pulau besar di NTT ini, yakni Timor, Flores, dan Sumba. Nah, saya memprediksi kandidat pimpinan di DPRD Provinsi NTT akan mewakili tiga pulau besar itu yang juga mewakili peta geopolitik di NTT," katanya kepada ANTARA di Kupang, Selasa.

Hal ini disampaikan berkaitan dengan siapa yang akan menjadi pimpinan DPRD Provinsi NTT setelah KPU setempat menetapkan 65 calon terpilih anggota DPRD Provinsi NTT periode 2019 s.d. 2024 pada pekan lalu.

Baca juga: KPU Provinsi NTT tetapkan 65 calon terpilih anggota DPRD

Menurut dosen Ilmu Politik itu, idealnya konfigurasi pimpinan dewan merepresentasikan semangat multikutural masyarakat NTT.

"Apakah partai politik memiliki pemikiran yang sama untuk dikompromikan hal itu?" kata dia, "sangat kecil kemungkinannya."

Jika ini yang terjadi, menurut dia, pimpinan DPRD Provinsi NTT telah merepresentasikan kepentingan masyarakat yang multikulturalisme ini.

Ia pun mengusulkan agar setiap partai sebaiknya saling "menguping" untuk menentukan langkah politik penentuan kandidat pimpinan dewan mendatang.

Sesuai dengan aturan bahwa partai pemenang pemilulah yang berhak menduduki jabatan sebagai ketua DPRD dan didampingi oleh beberapa wakil ketua.

Baca juga: KPU gelar pleno penetapan kursi dan caleg terpilih DPRD NTT

Untuk konteks NTT, yang akan memdapatkan porsi menjadi ketua DPRD adalah PDIP, sedangkan Golkar, NasDem, dan PKB mendapatkan porsi menjadi wakil ketua.

Persoalannya, lanjut dia, adalah siapa yang akan ditunjukan oleh masing-masing partai untuk menduduki pos sebagai ketua dan wakil ketua DPRD.

"Hal ini merupakan kewenangan partai dengan mekanisme dan persyaratan internal yang berlaku," ujarnya.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019