Jakarta (ANTARA) - Penyanyi pendatang baru Ardhito Pramono mengaku sudah biasa ditawari narkoba oleh teman kuliahnya, namun ia menolaknya karena sudah memahami dampak buruk dari barang haram tersebut.

“Jujur karena dulu gue kuliah di luar negeri beberapa teman gue memang jadi korban narkoba, dan gue sendiri kalau dikasih atau ditawarin udah biasa, udah jadi hal yang sangat lumrah, karena teman-teman gue juga kebanyakan seniman dan musisi yang pakai narkoba,” ujar Ardhito kepada Antara saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Pelantun “Bitter Love” yang juga lulusan akademi perfilman di Australia itu mengatakan alasan kebanyakan teman-temanya memakai narkoba adalah kurangnya rasa percaya diri serta memiliki tekanan atau masalah pribadi yang dialami masing-masing.

Untuk jenis narkoba yang pernah ditawarkan Ardhito mengaku tidak tahu persis, namun menurut dia, kemungkinan adalah sejenis antidepresan.

Baca juga: Jaktim libatkan akademisi putus peredaran narkoba lingkungan kampus

“Kalau gue nolaknya ya, gue tahu batasan gue dengan dunia yang ‘kayak gitu’ (narkoba) itu seperti apa, and I think I’m gonna be good without that,” kata penyanyi bergenre jazz itu.

Sebagai cara melepas beban pikiran, Ardhito mengatakan lebih memilih untuk melakukan meditasi dan melakukan berbagai hal positif, salah satunya bergabung dengan banyak komunitas yang positif pula, seperti Komunitas Senang Bicara dan Kinosaurus.

“Dengan meditasi, gue belajar menerima dan mencintai bahkan menemukan diri sendiri, agar bisa percaya diri, kalau udah percaya diri dan percaya dengan kehendak Tuhan, itu lo udah gak bisa lagi menyentuh yang namanya narkoba dan sebagainya,” kata dia.

Baca juga: Rasa penasaran jadi faktor utama mahasiswa konsumsi narkoba

Penyanyi yang juga penyiar radio Trax FM ini mengatakan bergabung dengan Komunitas Senang Bicara membuatnya dapat mengeksplor dan menemukan jati dirinya.

Sedangkan Kinosaurus mempertemukannya dengan pengamat-pengamat film juga orang-orang hebat yang membantunya belajar teknik menjadi penyiar radio.

“Ada juga komunitas untuk membuat puisi bareng, jadi ya menurut gue salurkan (beban pikiran) ke hal-hal yang positif aja sih,” tambah dia.

Alih-alih melarang, pemuda multi talenta kelahiran 1995 itu mengatakan lebih memilih untuk tidak mencampuri urusan temannya yang memakai narkoba

“Menurut gue suatu saat mereka akan menemukan titik dimana mereka akhirnya menemukan dirinya sendiri, karena yang seperti itu enggak akan bisa diomongin, hanya capek-capekin diri dan jiwa kita, so, let them be, selama kita gak sentuh itu (narkoba) juga,” kata Ardhito.

Baca juga: Ardhito Pramono lampaui ekspektasi dalam WTF 2019

Baca juga: Pusaran narkoba di lingkungan kampus ibu kota

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019