Jayapura (ANTARA) - Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan segera melakukan pendataan ulang jumlah pengungsi di Kabupaten Nduga yang dikabarkan meninggal dunia, guna meluruskan kesimpangsiuran informasi yang beredar baik di media sosial maupun di tengah masyarakat.

Gubernur Lukas Enembe di Jayapura, Selasa mengatakan  kini pendistribusian bantuan bagi pengungsi di Kabupaten Nduga sudah dilakukan OPD terkait.

"Pada intinya Dinas Sosial Provinsi Papua sudah bergerak dan mendistribusikan bantuan bagi para pengungsi di Kabupaten Nduga," katanya.
Baca juga: Terdata 53 orang pengungsi Nduga meninggal

Menurut Lukas, permasalahan konflik seperti yang terjadi di Kabupaten Nduga ini seharusnya ditangani sejak awal dengan langkah yang tepat sehingga tidak berlarut-larut.

Senada dengan Lukas Enembe, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Hery Dosinaen mengatakan penanganan permasalahan di Kabupaten Nduga tidak hanya dilakukan secara sepihak, namun harus secara komprehensif.

"Bukan hanya persoalan penarikan pasukan semata, sehingga kini Dinas Sosial masih melakukan pendataan untuk memperoleh data yang valid di mana selanjutnya ditangani secara komprehensif," katanya.

Sekadar diketahui, penyebab mengungsinya warga di Kabupaten Nduga pada awalnya adalah dengan adanya kasus penembakan pada Desember 2018 yang menewaskan 18 orang di Kali Yigi maupun Kali Aurak, Distrik Yall, Kabupaten Nduga.

Berawal dari kasus penembakan ini, warga di Kabupaten Nduga pun akhirnya mengungsi di lima kabupaten yang berbatasan dengan wilayah tersebut di antaranya Puncak, Lanny Jaya, Jayawijaya dan lainnya di mana berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi Papua jumlah pengungsi yang tersebar di beberapa daerah tersebut mencapai 8000 jiwa.
Baca juga: Tokoh agama bantah kematian 130 pengungsi Nduga
Baca juga: MRP bentuk pansus investigasi terkait pengungsi Nduga

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019