Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong agar produk-produk lokal memasuki pasar untuk menggantikan produk asing.

"Sebenarnya sudah banyak yang bisa menopang untuk barang lokal bisa masuk,  contoh yang sederhana ini sekarang lagi 'launching' (peluncuran) motor listrik, motor gesit loh, ini adalah 'principal' pertama kali Indonesia, kalau motor gesit ini bisa beredar merakyat di Jakarta ini yang luar biasa, dan ini jumlah produksi satu bulan sudah 5.000 unit," kata Nasir kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Hasil-hasil riset didorong untuk menopang ketersediaan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor, salah satunya dengan melakukan terobosan mengambil pasar online.

Dia menuturkan produk lokal harus dapat bersaing dan mengisi produk asing seperti yang diperjualkan secara dalam jaringan (online) di platform perdagangan online.

Dia menuturkan hasil-hasil riset dan inovasi harus menjawab kebutuhan industri dan masyarakat sehingga dapat memasuki pasar dan berdaya saing. Jika inovasi tidak sesuai kebutuhan industri maka tidak akan dipakai.

"Bagaimana produk lokal bisa 'link' (terhubung) pada 'market place' (pasar), maka market places yang ada ini, barang yang dijual bukan barang lokal banyak barang yang impor kan, bagaimana itu bisa disubstitusi dengan barang lokal, maka inovasi itu menjadi penting, bagaimana barang lokal yang bisa masuk pasar-pasar tersebut," ujarnya.

Untuk itu, inovasi harus dimanfaatkan dalam mengembangkan kualitas produk Indonesia yang tidak kalah dengan produk impor bahkan bisa lebih baik.

Baca juga: Kementerian: Inovasi di Indonesia hadang gempuran produk daring asing
Baca juga: Asing tertarik dan buru produk UKM Indonesia
Baca juga: Kemkominfo: Indonesia bukan "keranjang sampah" produk asing


 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019