Kupang (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, Msi mengatakan, Presiden Joko Widodo perlu mempertimbangkan untuk mengakomodir salah satu putra asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kabinet kerja mendatang.

"Menurut saya, Jokowi perlu mempertimbangkan NTT dalam kabinet karena selama dua periode mencalonkan diri sebagai presiden, Jokowi menang mutlak di atas 90 persen suara, kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Rabu, terkait wacana pembentukan kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin dan posisi NTT dalam kabinet.

Hari-hari ini dan ke depan, publik terus disuguhi isu soal susunan kabinet kerja Jokowi-Ma'ruf Amin jilid dua.

Dia mengatakan, secara politik, penentuan kabinet merupakan hak prerogatif presiden, namun terbuka peluang adanya masukan publik, termasuk dari partai koalisi.

Dan secara normatif, Jokowi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih pembantu termasuk keterwakilan wilayah dan dukungan politik wilayah atas kemenangan Jokowi, kata Ahmad Atang.

Di NTT, selama dua periode pencalonan, Jokowi selalu menang mutlak di atas 90 persen.

Pada Pilpres 2014 pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf kalla (Jokowi-JK) menang telak di sebagian besar kabupaten dan kota.

Jokowi-JK menang di 19 kabupaten dan satu kota, sementara pasangan Prabowo-Hatta hanya menang di dua kabupaten, yakni Kabupaten Kupang dan Belu. Itu pun selisih suara kedua pasangan di dua daerah tidak terlalu jauh.

Sementara pada Pilpres 2019, Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin menang mutlak di Provinsi NTT.

"Jadi NTT selama dua periode, Jokowi menang mutlak di atas 90 persen suara. Hal ini menunjukan bahwa dukungan politik masyarakat NTT secara tulus kepada Jokowi. Karena itu tidak berlebihan jika Jokowi mempertimbangkan untuk mengakomodir salah satu putra NTT dalam kabinet mendatang," katanya Ahmad Atang.

Dia menambahkan, ada sekian banyak kader NTT yang layak dan pantas masuk dalam kabinet Jokowi jilid 2, dan salah satunya adalah Frans Lebu Raya.

Sebagai politisi PDI Perjuangan, Frans Lebu Raya dalam kipra politiknya menjadi wakil ketua DPRD NTT, wakil gubernur dan gubernur NTT dua periode.

Disamping itu ada kader lain seperti Melkianus Mekeng, Andreas Hugo Parera dan Jhoni Plate serta Gubernur NTT saat ini, Viktor Bungtilu Laiskodat, katanya. 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019