Jakarta (ANTARA) - Badan Veteran Tenis Indonesia (Baveti) mendorong Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (Pelti) untuk rutin menggelar kompetisi tenis tingkat junior demi regenerasi atlet di masa depan.

"Yang muda-muda ini kan tadinya mau digalakkan, tapi kami harapkan lebih banyak (kejuaraan) di Pelti untuk yang junior-junior," kata Ketua Umum Baveti Theo L. Sambuaga di Elite Club Epicentrum, Rasuna, Jakarta, Rabu.

Theo mengatakan saat ini Pelti tengah bekerja keras membangkitkan tenis dengan menggelar berbagai kompetisi baik skala regional maupun nasional.

Baveti sebagai organisasi atlet tenis veteran siap membantu Pelti engembangkan potensi bibit unggul tenis agar Indonesia bisa berbicara banyak di kancah dunia.

"Baveti tidak mengurus prestasi yang mengurusnya Pelti. Kita mendukung dengan membantu kerja sama sehingga kalau Pelti ada kejuaraan kita hadir membantu untuk pembinaan pemain pemula," kata Theo.

Baca juga: 295 atlet veteran ikuti kejuaraan tenis Baveti Indonesia Open 2019

Selain itu, sejumlah anggota Baveti adalah para legenda tenis yang pernah merasakan gelar juara baik nasional dan internasional seperti Yustedjo Tarik, Hadiman, hingga Samudera Sangitan yang disebut Theo siap membantu pembinaan pemain pemula dengan terjun langsung memberikan Coaching Clinic.

"Kita di Baveti ini, idealnya untuk supaya kita bisa memberikan motivasi pada junior. Ada Hadiman, Yustedjo, ini kan pemain yang pernah juara di Asian Games ataupun Sea Games," kata Theo.

Dia berharap muncul lagi nama-nama atlet berprestasi yang bisa mengharumkan nama Indonesia.

Saat ini sejumlah petenis Indonesia sering mengikuti turnamen-turnamen internasional seperti Christopher Rungkat, Aldila Sutjiadi, Beatrice Gumulya, dan Jessie Rompies.

"Kita harapkan tenis bisa reborn lagi. Sekarang ada pemain seperti Aldila, kita akan terus support," kata dia.

Baca juga: Kejuaraan tenis Baveti Indonesia Open 2019 naik tingkat

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019