Pemerintah mengapresiasi model bisnis ini dan akan menggunakan model Nestle untuk pengembangan peternak di Indonesia
Karawang, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengapresiasi kemitraan produsen makanan dan minuman PT Nestle Indonesia dengan peternak sapi dan petani dalam memenuhi kebutuhan bahan baku.

“Pemerintah mengapresiasi model bisnis ini dan akan menggunakan model Nestle untuk pengembangan peternak di Indonesia,” kata Airlangga saat meresmikan perluasan pabrik Nestle Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu.

PT Nestlé Indonesia melakukan kemitraan selama lebih dari 40 tahun dengan kurang lebih 50.000 peternak sapi perah, petani kopi, kakao dan beras dengan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas bahan baku.

Menperin berharap upaya kemitraan tersebut, terutama untuk kemitraan dengan peternak sapi perah dapat terus ditingkatkan sehingga impor bahan baku untuk industri pengolahan susu dapat semakin turun.

Baca juga: Bermitra dengan peternak susu, Kemenperin usulkan BMTDP untuk industri

Menperin menyampaikan, pihaknya terus mendorong peningkatan konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia, yang masih sekitar 16,9 kg per kapita per tahun.

“Potensi pertumbuhan industri pengolahan susu di Indonesia masih sangat tinggi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, menurutnya, perluasan dan peningkatan produksi PT Nestlé Indonesia merupakan langkah yang tepat dalam memenuhi kebutuhan produk olahan susu maupun bumbu masak instan bagi masyarakat Indonesia.

Baca juga: Dirjen: Perubahan Permentan untuk keberpihakan kepada peternak dan industri susu

Ekspansi yang dilakukan oleh PT Nestlé Indonesia itu mencakup tiga pabriknya yang berlokasi di Karawang, Pasuruan dan Bandar Lampung. Total nilai investasi yang digelontokan mencapai 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun.

Di pabrik Karawang, PT Nestlé Indonesia memproduksi minuman cair (Milo), kemudian di pabrik Pasuruan untuk produk susu cair (Bear Brand), dan di pabrik Bandar Lampung memproduksi bumbu masak (Maggi).

Baca juga: Kemenperin: Perpres untuk tingkatkan kualitas bahan baku susu

Peningkatan investasi ini menambah total kapasitas produksi PT Nestlé Indonesia, dari 620.000 ton per tahun menjadi 775.000 ton per tahun atau naik 25 persen.

“Kami mengapresiasi terhadap upaya yang telah dilakukan PT Nestlé Indonesia dalam mendukung perkembangan industri makanan dan minuman di Tanah Air, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Airlangga.

Baca juga: Kemenperin usulkan insentif untuk industri pengolahan susu

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019