kami yakin krisis air bersih dipastikan meluas, jika tidak ada hujan
Lebak (ANTARA) - Lima kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang menyebabkan air bawah tanah, seperti sumur timba, sumur bor dan sumber mata air mengering.

"Semua warga yang mengalami krisis air bersih itu didistribusikan bantuan pasokan air bersih," kata Kepala Seksi Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Bernardi di Rangkasbitung, Rabu.

Masyarakat yang mengalami krisis air bersih di lima kecamatan antara lain Kecamatan Sajira, Leuwidamar, Bojongmanik, Wanasalam dan Warunggunung.

Mereka saat ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih terpaksa berjalan kaki menuju lokasi daerah aliran sungai juga membuat lubang-lubang di tepi sungai untuk menampung air.

Selain itu warga pada dinihari mendatangi sumber mata air yang ada dengan mengantre juga terdapat memanfaatkan air kolam.

"Kami yakin krisis air bersih dipastikan meluas, jika tidak ada hujan," katanya menjelaskan.

Menurut dia, meski lima kecamatan tersebut mengalami krisis air bersih, namun BPBD belum menetapkan status darurat kekeringan.

Penetapan status darurat kekeringan, jika lebih dari 15 kecamatan dilanda krisis air bersih.

Namun, saat ini krisis air bersih di lima kecamatan masih bisa ditangani dengan baik.

"Kami setiap hari menyalurkan air bersih di lima kecamatan dengan sebaran di delapan desa itu," katanya.

Sejumlah warga Desa SSelaraja Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka merasa lega setelah mendapat bantuan air bersih dari tangki BPBD setempat.

Pasokan air bersih dipastikan mencukupi untuk kebutuhan dua hari ke depan.

"Kami berharap satu pekan sekali bisa didistribusikan air bersih untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK)," ujarnya.

Sementara itu, Camat Wanasalam Kabupaten Lebak Cece Saputra mengatakan pihaknya sudah melaporkan krisis air bersih yang melanda Desa Muara ke BPBD agar dapat bantuan pasokan air bersih.

Sebab, masyarakat di desa itu jika kemarau mengalami krisis air bersih.

"Kita sudah biasa jika kemarau dipastikan warga Desa Muara mengalami krisis air bersih karena air bawah tanah mengering," katanya.

Baca juga: Ribuan hektare sawah di Lebak kekeringan
Baca juga: Air bersih 76.000 liter disalurkan bantu bencana kekeringan di Lebak
Baca juga: Situ Cijoro Rangkasbitung alami kekeringan

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019