Tetapi ada nilai-nilai konservasi mengenai satwa liar di dalamnya
Jakarta (ANTARA) - Lembaga konservasi satwa "ex-situ" (di luar habitat alami) Taman Safari Indonesia (TSI) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta dukungan para pihak pada 2019 kembali menggelar lomba foto satwa internasional.

Direktur TSI Tony Sumampau dalam penjelasan kepada ANTARA di Bogor, Rabu, mengatakan ajang bertajuk International Animal Photo Competition (IAPC) 2019 itu, sebagai penyelenggaraan ke-29 sejak digelar pertama kali pada 1993.

Kegiatan yang digagas bersama TSI-KLHK itu, katanya, juga didukung pihak lain, di antaranya PT Datascrip, Link Aja, dan beberapa lainnya, di mana sosialisasi ajang tersebut telah dilakukan pada Sabtu (27/7) di Jakarta Aquarium, yang merupakan salah satu unit TSI Group.

Acara peluncuran yang dibuka secara resmi oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) KLHK, drh Indra Exploitasia, M.Si itu, juga dihadiri Direktur TSI lainnya, Frans Manansang, Sintra Wong Senior Manager Marketing PT. Datascrip, Sintra Wong, dan sejumlah fotografer.

Ketua Penyelenggara IAPC 2019 Hans Manansang yang juga Wakil Direktur TSI, menjelaskan bahwa ajang itu bukan sekadar lomba foto biasa.

"Tetapi ada nilai-nilai konservasi mengenai satwa liar di dalamnya," katanya.

Ia menambahkan dalam ajang yang memperebutkan hadiah senilai ratusan jutaan rupiah itu juga untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, khususnya para fotografer, untuk mencintai satwa melalui seni fotografi.

Pada sosialisasi di Jakarta Aquarium itu, katanya, juga diadakan "hunting" foto model dan satwa yang diikuti lebih dari 100 peserta.

Setelah di Jakarta, katanya, ajang "hunting" objek foto satwa itu akan dilanjutkan di Taman Safari Bali, pada 24 agustus 2019,  di TSI Cisarua, Kabupaten Bogor pada 15 September 2019, dan TSI Prigen, Pandaan, Jawa Timur pada 12 Oktober 2019.

"Sedangkan 'awarding day' (pengumuman pemenang) akan dilaksanakan di Royal Safari Garden, Bogor pada 2 November 2019," katanya.

Tony Sumampau mengatakan sejak didirikan pada 1986, TSI Group fokus pada kegiatan konservasi satwa liar yang populasinya kian terdesak.

Ia mengharapkan dengan penyelenggaraan ajang tahunan lomba foto satwa itu para fotografer dapat mengabadikan satwa liar, khususnya satwa endemik (asli) Indonesia melalui karya seni fotografi.

Baca juga: Model warnai lomba foto satwa internasional TSI
Baca juga: Ratusan siswa SD belajar konservasi hewan dilindungi
Baca juga: TSP tambah koleksi tiga Bison Eropa-Amerika

Pewarta: Andi Jauhary
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019