Tripoli, Libya (ANTARA) - Seorang komandan militer Libya pada Selasa (30/7) menuduh Khalifa Haftar, yang mengkomandani pasukan pesaing di Libya Timur, mendatangkan pasukan asing untuk menyerang Ibu Kota Libya, Tripoli.

"Ada informasi intelijen mengenai dilancarkannya serangan (terhadap Tripoli) dengan mendatangkan pasukan asing (ke dalam Libya)," kata Osama Al-Juwaili, Komandan Militer Zona Barat Pemerintah Kesepakatan Nasional (GN), yang diakui PBB.

Namun ia tidak menyebutkan identitas pasukan asing tersebut, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu. Ia menyatakan pasukannya telah melakukan "beberapa langkah tak direncanakan" dalam menghadapi serangan yang mungkin dihadai.

Sejak awal April, pasukan yang setia kepada Haftar telah melancarkan serangan untuk merebut Tripoli dari pasukan GNS.

Bentrokan antara kedua pihak sejak itu telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai sebanyak 5.500 orang lagi, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Setelah dua hari tenang, bentrokan terjadi lagi di ibu kota Libya

Ketika mengomentari senjata Prancis yang disita di Gharyan, komandan itu mengatakan Dewan Presiden Libya secara resmi telah meminta Prancis memberi penjelasan sehubungan dengan itu.

"Prancis mengatakan semua itu adalah senjata yang tidak dipakai yang akan dimusnahkan, tapi Libya bukan tempat penimbunan sampah. Ini tidak meyakinkan," katanya.

Pasukan GNA menyita empat rudal Prancis ketika pasukan tersebut merebut satu kamp pasukan Haftar pada Juni.

Baca juga: Pemerintah Libya di Tripoli cari bukti kejahatan Haftar

Prancis pada awal Juli secara resmi membantah negara itu menyediakan rudal buat pasukan yang setia kepada komandan Khalifa Haftar di Libya Timur.

Libya telah dilanda kerusuhan sejak 2011, ketika penguasa lamanya Muammar Gaddafi digulingkan dan dibunuh dalam aksi perlawanan berdarah dukungan NATO setelah empat dasawarsa ia berkuasa.

Negara yang kaya akan minyak tersebut sejak itu telah menyaksikan kemunculan dua pemerintah yang bersaing: satu di Libya Timur, tempat Haftar berafiliasi, dan GNA --yang berpusat di Tripoli dan mendapat dukungan PBB.

Baca juga: Pemerintah Libya di Tripoli tembak-jatuh jet pasukan Haftar

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019