Jakarta (ANTARA) - Managing Director Nielsen Indonesia, Agus Nurudin mengatakan bahwa tim menteri ekonomi dalam kabinet mendatang dalam melanjutkan kepemimpinannya bersama Ma'ruf Amin akan menjadi perhatian prioritas bagi semua nasyarakat Indonesia.

"Tidak berarti kementerian yang lain tidak penting, hal ini kalau melihat 'concern' masyarakat yang sangat tinggi dengan situasi perekonomian nasional," ujar Agus Nurudin di Jakarta, Rabu.

Pada kuartal kedua tahun ini, ia mengemukakan persentase perhatian konsumen akan keadaan ekonomi meningkat cukup tajam menjadi 37 persen, dibandingkan kuartal sebelumnya di tahun yang sama sebesar 31 persen.

Menurut dia, sosok menteri ekonomi dalam kabinet nanti harus dapat membuat masyarakat lebih percaya diri terhadap perekonomian nasional ke depan dan mempunyai kompetensi di bidangnya.

"Saya yakin pasti menteri ekonomi berkaliber. Komposisi kabinet untuk menteri ekonomi pasti dipilih yang meyakinkan, pemerintah sadar itu menjadi sorotan utama masyarakat," katanya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan pemilihan tim menteri ekonomi harus dengan seleksi yang ketat mengingat dampaknya cukup kuat dengan sektor lainnya.

"Kami berharap tim menteri ekonomi di pemerintahan selanjutnya dari kalangan profesional. Kalaupun dari partai politik pun juga tidak apa-apa asalkan dia punya kompetensi di bidangnya," ujarnya.

Menurut dia, posisi kementerian ekonomi cukup krusial mengingat kebijakannya tidak hanya terkait satu sektor saja, tapi saling berkaitan dan bersinergi antar sektor.

"Maka itu lebih baik dari kalangan profesional," katanya.

​Pada tahun ini, Core Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,1 persen, sedikit lebih rendah dibanding realisasi tahun 2018 yang sebesar 5,17 persen.

Baca juga: INDEF: Menteri ekonomi baru harus diisi sosok tidak terafiliasi parpol

Baca juga: Jokowi diharapkan pilih menteri ekonomi dari kalangan profesional

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019