Bandung (ANTARA News) - Jalur Jalan Raya Dayeuhkolot - Kopo melalui Andir terputus, Selasa, akibat banjir yang menggenangi dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter hingga 100 sentimeter sehingga masyarakat yang akan melewati jalur tersebut harus melalui Jalan Raya Banjaran, Mohamad Toha dan Buah Batu. Anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Andir, Edi, mengatakan, terputusnya jalan ini akibat luapan air dari Sungai Citarum, Cikapundung dan Cisangkuy. "Masyarakat yang berada di wilayah tersebut terjebak di dalam rumahnya dan harus menggunakan perahu ataupun berjalan kaki," katanya, di Bandung, Selasa. Karenanya, lanjutnya, bagi warga yang terbiasa menggunakan jalur alternatif Dayeuhkolot menuju Kopo ini praktis tidak dapat menggunakan jalan tersebut. Jalan sepanjang dua kilometer ini terputus karena beberapa ruas jalan yang rendah terendam hingga mencapai pinggul orang dewasa. "Masyarakat sekitar menggunakan becak, perahu ataupun delman untuk dapat melalui jalan ini," ujar Edi. Selain jalur tersebut, Jalan Raya Dayeuhkolot, persis di depan SPBU Citarum, juga terputus karena tinggi air mencapai 75 sentimeter. Warga yang melewati jalur tersebut terpaksa memutar arah menuju Jalan Raya Banjaran. Akibat banjir di Bandung Selatan ini, setelah hujan deras mengguyur kawasan Bandung, Selasa siang, ruas jalan menjadi penuh oleh antrean kendaraan yang akan menuju Buah Batu ataupun sebaliknya karena pengendara memilih jalan yang bebas banjir. Di ruas jalan Bojongsoang, sejumlah kendaraan bertumpuk karena hampir seluruh pengemudi memilih jalur ini. Kemacetan bersambung hingga Jalan Raya Terusan Buah Batu hingga Jalan Buah Batu. Hujan yang turun di wilayah Kota Bandung juga membuat kemacetan terjadi dimana-mana seperti, Lingkar Selatan, Soekarno Hatta, Kiaracondong, Karapitan, Jalan Sunda dan jalan protokol lainnya. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008