Mekkah (ANTARA) - Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mulai mengidentifikasi jamaah calon haji yang menderita sakit dan harus dirawat, baik di KKHI maupun Rumah Sakit (RS) Arab Saudi yang akan mengikuti safari wukuf saat puncak musim haji.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Dr M Imran, di Kota Mekkah, Rabu, mengatakan sampai saat ini pihaknya masih mengidentifikasi jumlah maupun kemungkinan pasien atau jamaah yang akan mengikuti program safari wukuf.

"Yang dirawat di RSAS pada pagi hari ini 98 orang masih dirawat. Di KKHI Mekkah saat ini 55 jamaah. Di RSAS itu terbanyak penyakit jantung, radang paru, dan juga stroke yang dipicu cuaca panas," katanya lagi.

Pihaknya telah mempersiapkan program safari wukuf untuk jamaah yang sakit, sekaligus persiapan mengirim tim tambahan ke KKHI Arafah dan menerjunkan tim pos kesehatan.

"Kemudian juga tetap menyiagakan KKHI untuk Arafah Muzdalifah Mina nanti. Untuk yang dirujuk dari Arafah. Persiapan yang sudah dilakukan, safari wukuf mulai identiifkasi. Jamaah yang kemungkinan menjalani safari wukuf, baik di KKHI maupun RSAS. Kemudian mengidentifikasi layanan kebutuhan di Arafah," katanya pula.

Ia menambahkan, bagi tim kesehatan yang diterjunkan akan mengenakan rompi khusus sehingga mudah untuk dikenali.
Baca juga: Cuaca Mekkah kian ekstrim, jamaah diminta kurangi aktivitas luar ruang

KKHI Mekkah telah menyiapkan 100 tempat tidur lipat dan ruangan-ruangan yang belum ditempati untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan pasien dari lapangan saat acara puncak musim haji.

Secara khusus, ia menyarankan bagi jamaah yang saat ini sudah berada di Mekkah untuk mempersiapkan diri fisik dan mental menghadapi puncak musim haji.

"Karena saat mabit dan jamarat itu memerlukan kondisi fisik yang baik. Harusnya nanti kami sarankan ke jamaah haji agar mempersiapkan kondisi fisik dengan istirahat yang cukup. Kemudian tidak memaksakan aktivitas tidak perlu. Jamaah yang lansia sakit dan uzur agar senantiasa melakukan persiapan berupa sering konsultasi kepada dokter TKHI atau dokter pendamping. Atau keterbatasan fisik lainnya dikonsultasikan, sehingga saat wukuf nanti sudah siap,” katanya.
Baca juga: PPIH tidak keluarkan rekomendasi bagi kartu perdana seluler Saudi

KKHI di Arafah akan dioperasikan dengan menerjunkan tim yang sebelumnya bertanggung jawab sebagai tim mobile bandara.

"Ketika jamaah bergeser ke Mudzalifah dihandle KKHI Mekkah. Kita siapkan 33 tenaga medis. Kemudian di Mina akan ditangani oleh tim kesehatan daerah kerja Madinah. Jadi saat ini mereka sudah di Mekkah untuk melakukan survei lokasi dan menyiapkan kebutuhan,” katanya lagi.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019